DEMOCRAZY.ID - Pengamat ekonomi dan politik Anthony Budiawan kembali menyinggung proyek ambisius mantan Presiden Jokowi, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Ia menilai proyek ini sejak awal tidak menarik perhatian investor, meski pemerintah terus menyebut adanya ketertarikan dari berbagai pihak.
"Sejak awal tidak ada investor tertarik investasi di IKN," ujar Anthony dalam keterangannya di aplikasi X @AnthonyBudiawan (25/12/2024).
Bahkan, ia secara khusus menyoroti klaim pemerintah yang menyebut Softbank sebagai salah satu calon investor besar untuk proyek tersebut.
"Softbank tidak pernah menyatakan mau investasi di IKN," sebutnya.
Namun, Anthony menegaskan bahwa Softbank tidak pernah secara resmi menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.
"Tidak pernah ada pernyataan publik dari investor dan Softbank," Anthony menuturkan.
Melihat fakta tersebut, Anthony menuding mantan Presiden Jokowi telah memberikan informasi yang menyesatkan terkait proyek ini, yang menurutnya hanya membebani keuangan negara.
"Artinya, sejak awal Jokowi bohong, merugikan keuangan negara ratusan triliun," kuncinya.
Sejak awal tidak ada investor tertarik investasi di IKN. Softbank tidak pernah menyatakan mau investasi di IKN: tidak pernah ada pernyataan publik dari investor dan Softbank.
— Anthony Budiawan (@AnthonyBudiawan) December 25, 2024
Artinya, sejak awal Jokowi bohong: merugikan keuangan negara ratusan triliun.https://t.co/D35G08aX2V
Sebelumnya diketahui, Majalah Tempo edisi terbaru menyoroti perkembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan proyek Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2), dengan wawancara eksklusif bersama Sugianto Kusuma (Aguan), bos Agung Sedayu Group.
Isu utama yang dibahas adalah keterlibatan Aguan dan para taipan dalam investasi di IKN, yang didorong langsung oleh mantan Presiden Jokowi.
Aguan mengungkapkan bahwa permintaan investasi tersebut adalah sebuah "perintah" dari Jokowi, yang menurutnya harus dipatuhi demi "menyelamatkan wajah presiden."
Aguan juga mengkritik klaim pemerintah bahwa ratusan investor sudah tertarik menanamkan modal di IKN, menyebutnya sebagai pepesan kosong.
Meskipun dikenal jarang tampil di media, Aguan memilih untuk berbicara terbuka kali ini, menjelaskan bahwa para taipan, termasuk dirinya, tidak dapat menolak permintaan tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa Jokowi sengaja menggandeng taipan lokal untuk menunjukkan bahwa IKN diminati oleh pemilik uang.
Sumber: Fajar