POLITIK

Cucu Bung Karno 'Kritik' Hasto Kristiyanto: Jangan Bandingkan Diri dengan Bapak Proklamator!

DEMOCRAZY.ID
Desember 27, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Cucu Bung Karno 'Kritik' Hasto Kristiyanto: Jangan Bandingkan Diri dengan Bapak Proklamator!



DEMOCRAZY.ID - Salah satu cucu Bung Karno dari almh. Rachmawati Soekarnoputeri, Didi Mahardika Soekarno mengecam pernyataan kontroversi Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.


Hasto yang baru-baru ini ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap komisioner KPU, menyatakan dirinya berjuang seperti Bung Karno dalam video yang beredar luas.


"Pernyataan Saudara Hasto yang menyamakan dirinya dengan Bung Karno sangat menyesatkan dan menurunkan nilai perjuangan kemerdekaan yang dilakukan oleh kakek saya," ujar Didi Mahardhika seperti dikutip dalam keterangannya pada Kamis, 26 Desember 2024.


Menurut Didi, perbandingan tersebut tidak hanya tidak relevan tetapi juga menyesatkan publik mengenai nilai dan esensi perjuangan Bung Karno.


Didi mengatakan bahwa Bung Karno melawan sistem hukum kolonial untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan, sedangkan hukum di era modern digunakan untuk menegakkan keadilan dan kepastian hukum bagi semua warga negara. 


"Sangat tidak pantas jika perjuangan itu disamakan dengan upaya Saudara Hasto untuk menghindari tanggung jawab hukum atas tindakannya," ungkapnya.


Ketua KPK telah mengonfirmasi bahwa tindakan Hasto memenuhi unsur pelanggaran hukum, menambah urgensi bagi Hasto untuk menghadapi proses hukum dengan sikap yang lebih bertanggung jawab. 


"Sebagai politisi yang berpengalaman, seyogyanya Saudara Hasto bersikap lebih ksatria dalam menghadapi proses hukum ini, bukan dengan cara menyalahgunakan nama besar Bung Karno," tegas Didi.


Didi Mahardhika mengakhiri dengan seruan agar Hasto segera menghentikan penggunaan nama Bung Karno untuk tujuan-tujuan politiknya.


"Penggunaan nama Bung Karno dalam konteks ini bukan hanya tidak tepat, tetapi juga berpotensi menyesatkan generasi muda mengenai sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia," pungkasnya.


Hasto Samakan Dirinya dengan Soekarno, Pakar: Jelas Beda, Soekarno Tak Menyuap KPU


Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, dinilai tidak layak untuk menyamakan dirinya dengan Presiden ke-1 RI, Soekarno, yang sempat ditahan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.


Hal itu disampaikan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, merespons sikap Hasto yang melakukan pembelaan dengan menyeret-nyeret pengalaman Soekarno.


Jerry menegaskan bahwa kasus Hasto dan Soekarno sangat jelas berbeda. Sebab, Hasto diduga melakukan penyuapan yang justru tindakan itu pasti ditentang oleh Soekarno.


"Ajaib, Hasto mau samakan kasusnya dengan Soekarno, ini jelas beda. Soekarno tak pernah menyuap KPU dan menyembunyikan seorang pelaku kejahatan pemilu yakni penyuap seperti Harun Masiku," kata Jerry kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/12/2024).


Dia menduga, sejatinya Hasto akan ditetapkan sebagai tersangka sejak beberapa tahun yang lalu. 


Namun, hal itu tak kunjung terjadi karena diduga KPK sengaja membiarkan kasus Hasto menggantung.


"Sebenarnya Hasto bisa saja tersangka sejak 2020, tapi KPK tak melakukan tindakan hanya membiarkan Hasto bebas saja. Seakan-akan KPK di periode lalu melindungi Harun Masiku dan Hasto," ujarnya.


Sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menegaskan, masuk penjara bukanlah akhir perjuangan, melainkan bagian dari pengorbanan dalam mengejar cita-cita, sebagaimana yang pernah dialami oleh proklamator Soekarno alias Bung Karno.


Hal ini disampaikan Hasto menanggapi penetapannya sebagai tersangka oleh KPK. 


Hasto lantas mengajak para kader PDIP untuk tetap teguh menjaga integritas partai serta muruah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.


“Kami tidak akan pernah takut menghadapi intimidasi, baik secara formal maupun dengan cara-cara lain. Kami akan terus menyuarakan kebenaran," tegas Hasto dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis (26/12/2024).


Dia mengingatkan kembali, prinsip perjuangan Soekarno saat mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI). 


Dimana, Soekarno menolak bekerja sama dengan penjajah demi memperjuangkan kedaulatan rakyat dan kemerdekaan Indonesia.


"Bung Karno pernah berkata, penjara adalah jalan pengorbanan untuk cita-cita besar. Para kader PNI kala itu menghadapi hukuman dengan kepala tegak dan senyum di wajah. Begitu juga dengan kami di PDIP, siap menghadapi risiko apa pun demi nilai-nilai yang kami perjuangkan," ujar Hasto.


Sumber: VIVA

Penulis blog