DEMOCRAZY.ID - Pasca pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, asal usul keturunan Miftah Maulana Habiburrahman terus menjadi perbincangan di kalangan publik.
Asal mula panggilan 'gus' sebelum nama Miftah telah menjadi perdebatan di masyarakat, terutama karena sikap kontroversialnya yang tidak mencerminkan keturunan ulama besar Kiai Ageng Hasan Besari, pendiri Pondok Pesantren Tegalsari, Ponorogo, yang merupakan salah satu pesantren tertua di Indonesia.
Keluarga Kiai Ageng Hasan Besari menegaskan bahwa Miftah Maulana tidak memiliki hubungan keturunan dengan pendiri Pesantren Tegalsari.
Raden Kunto Pramono, yang merupakan keturunan kedelapan Kiai Ageng Besari, menegaskan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Miftah Maulana dan Kiai Ageng Hasan Besari.
"Setelah saya cek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," jelas Raden Kunto Pramono.
Pemeriksaan silsilah ini bukan untuk mencari kesalahan, melainkan untuk memastikan kebenaran yang ada.
Raden Kunto Pramono juga meminta Miftah Maulana untuk menjelaskan secara rinci apabila ia memang keturunan Kiai Ilyas, salah satu putra Kiai Besari, dengan menyebutkan dari istri garis keturunannya berasal.
Raden Kunto Pramono menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Miftah Maulana dan Kiai Ageng Hasan Besari setelah tidak menemukan nama Miftah Maulana di dalam buku silsilah keluarga besar.
Bagaimana Miftah Mendapat Sebutan Gus?
Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, lahir pada 5 Agustus 1981 di Lampung.
Ia mengaku sebagai generasi kesembilan dari Kiai Ageng Hasan Besari, pendiri Pondok Pesantren Tegalsari yang terletak di Ponorogo.
Sebagai seorang dai, Gus Miftah dikenal karena dakwahnya yang mengutamakan kaum marjinal dan fokus pada pendidikan agama bagi mereka yang sulit dijangkau.
Gus Miftah memulai pendidikan di Pondok Pesantren Bustanul I'lum sebelum melanjutkan ke Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Fakultas Tarbiyah, dengan mengambil program studi Pendidikan Islam.
Meski tidak menyelesaikan studinya, Gus Miftah berhasil memperoleh gelar S.Pd setelah melakukan sidang skripsi di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) pada 6 Februari 2023. Selain itu, ia juga mendirikan Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, pada 2011.
Pesantren ini didirikan untuk mendukung kaum marjinal yang ingin memahami agama.
Selain itu, Gus Miftah terkenal dengan pendekatan dakwahnya yang kontroversial, seperti melakukan dakwah di lokalisasi dan tempat hiburan malam, membuat dirinya sering menarik perhatian media.
Sumber: InsertLive