DEMOCRAZY.ID - Panggilan Gus Miftah yang umumnya dipakai untuk anak seorang kyai sempat dipermasalahkan oleh para Gus, sebelum videonya menghina penjual es teh goblok viral.
Kala itu, Gus Miftah bercerita dirinya diremehkan banyak orang karena membangun sebuah pondok pesantren bernama Ora Aji di Yogyakarta.
Orang-orang meragukan sosok Miftah Maulana, yang bukan siapa-siapa tetapi membangun pondok pesantren.
"Saya dulu bikin pondok di Jogja, semua orang meremehkan saya. Miftah itu siapa," kata Gus Miftah dilansir dari Youtube @tujuh_detik.
Bahkan, pria bernama Miftah Maulana ini pernah dikeluarkan dari grup WhatsApp para Gus karena dianggap tidak pantas sebagai Gus.
"Saya dimasukkan ke WA grup para Gus, dikeluarkan bu. Miftah nggak pantas gabung WA grup para Gus," ujar Gus Miftah.
Sebab, mereka mempertanyakan asal-usul orangtua Gus Miftah sampai dirinya mendapat sebutan "Gus".
"Saya dikeluarkan, Miftah itu anaknya siapa? Kok ngerti-ngerti Gus," lanjutnya.
Menurut Gus Miftah, para Gus yang berkoar-koar ayahnya hebat itu adalah orang-orang tak tahu malu.
Sebab, mereka mendapat sebutan "Gus" hanya karena ayahnya yang hebat, bukan dirinya sendiri.
"Saya bilang generasi yang paling jelek itu siapa? yang mengatakan bapak saya orang hebat, sementara dia yang berkata seperti itu dia bukan siapa-siapa. Malu," jelasnya.
Karena itu, Gus Miftah yang tak tinggal diam pun menegur para Gus tersebut bahwa mereka juga bukan siapa-siapa.
"Makanya saya bilang para Gus, kamu itu malu yang hebat bapakmu bukan dirimu," katanya.
Kini, panggilan Gus Miftah juga kembali dipermasalahkan karena dirinya hanya seorang anak petani dan pedagang sayuran.
Miftah Maulana dipanggil seorang "Gus", karena ayahnya sering dipanggil dengan sebutan "kyai" oleh masyarakat desa meskipun bukan seorang kyai besar.
[VIDEO]
Sumber: Suara