DEMOCRAZY.ID - Dugaan aliran dana judi online ke klub sepak bola kembali mencuat.
Aktivis 98, Jojo, meminta Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortastipidkor) Polri untuk serius mengusut kasus ini dengan memeriksa aliran uang yang diduga terkait klub bola milik keluarga Budi Arie Setiadi.
"Adik Budi Arie memiliki klub bola bersama anaknya NW, salah satu menteri. Coba cek alirannya," ujar Jojo.
Kasus ini mencuat setelah Polri menangkap oknum pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang diduga terlibat dalam aktivitas judi online.
Keberhasilan ini dianggap sebagai pintu masuk untuk mengungkap jaringan lebih luas, termasuk potensi keterlibatan pejabat kementerian.
Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, menyoroti posisi Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komdigi.
Menurutnya, kasus yang melibatkan pegawai kementerian ini tidak bisa dilepaskan dari tanggung jawab kepemimpinan Budi Arie.
"Ini merupakan ujian integritas bagi aparat hukum untuk mengusut dugaan keterlibatan tersebut," kata Sugeng dikutip Minggu, 29 Desember 2024.
Budi Arie sendiri telah menjalani pemeriksaan oleh Bareskrim Polri pada 19 Desember 2024.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengklarifikasi dugaan keterlibatannya dalam kasus judi online yang menyeret nama kementeriannya.
Pemeriksaan tersebut dianggap sebagai langkah awal untuk membongkar 'beking' yang diduga melindungi praktik ilegal ini.
Wakil Kepala Kortastipidkor Polri, Brigjen Arief Adiharsa, mengonfirmasi bahwa pihaknya terlibat aktif dalam penyelidikan kasus ini.
"Kami akan menyelidiki hingga tuntas untuk mengetahui ke mana saja aliran uang judi online ini mengalir," tegas Arief.
Sugeng menekankan pentingnya transparansi dalam penyelidikan ini.
Ia menyatakan bahwa Kortastipidkor harus menunjukkan ketegasan dalam menindak pihak-pihak yang terlibat, termasuk jika ada bukti kuat yang mengarah pada Budi Arie.
"Ini adalah ujian kepercayaan masyarakat terhadap hukum," tambahnya.
Sebelumnya, Budi Arie pernah memimpin Satgas Pemberantasan Judi Online. Namun, selama masa tugasnya, bandar besar judi online yang disebut-sebut masih belum terungkap.
Hal ini menimbulkan tanda tanya terkait efektivitas kinerja satgas yang dipimpinnya.
Jojo kembali menyoroti potensi keterlibatan keluarga pejabat dalam kasus ini.
Ia meminta audit menyeluruh terhadap aliran uang judi online yang diduga masuk ke klub sepak bola milik keluarga Budi Arie.
"Audit ini penting untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan kekuasaan," tuturnya.
Sugeng juga menegaskan bahwa jika ada bukti pidana yang kuat terhadap Budi Arie, maka langkah hukum harus diambil tanpa pandang bulu.
"Tidak ada alasan untuk menunda proses hukum jika bukti sudah cukup kuat," katanya.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan berbagai pihak, mulai dari kementerian hingga kemungkinan aliran uang ke sektor olahraga.
Hal ini menunjukkan bagaimana praktik ilegal seperti judi online dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Dengan keterlibatan Kortastipidkor Polri, harapan publik akan penyelesaian kasus ini semakin besar.
Penyelidikan yang transparan dan tuntas diharapkan dapat mengungkap semua pihak yang terlibat, sekaligus memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum di Indonesia.
Sumber: PorosJakarta