DEMOCRAZY.ID - Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Diyah Puspitarini mengungkapkan temuannya jika para siswa yang menjadi korban penembakan di Semarang bukan anggota geng dan tak pernah terjadi tawuran seperti yang diklaim oleh polisi. Hal ini ia sampaikan usai menemui 11 anak yang terlibat sebelumnya sempat diamankan oleh Polresta Semarang dan kini telah dikembalikan kepada orang tuanya. "Anak-anak yang terlibat mengklarifikasi bahwa mereka bukan geng, melainkan kelompok anak-anak yang tidak saling mengenal dan tidak berniat untuk tawuran," kata Diyah dalam keterangannya, Kamis (5/12). Diyah juga mengatakan tidak ada kekerasan atau pengeroyokan yang terjadi pada momen itu. "Tembakan terjadi begitu cepat dari jarak dekat saat mereka pulang," lanjut Diyah. Diyah juga mengungkapkan pihak sekolah akan melakukan upaya pemenuhan hak pendidikan kepada korban. Baginya, langkah ini penting untuk memastikan mereka memiliki masa depan yang optimal. Kemudian,...
DEMOCRAZY.ID - Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Diyah Puspitarini mengungkapkan temuannya jika para siswa yang menjadi korban penembakan di Semarang bukan anggota geng dan tak pernah terjadi tawuran seperti yang diklaim oleh polisi. Hal ini ia sampaikan usai menemui 11 anak yang terlibat sebelumnya sempat diamankan oleh Polresta Semarang dan kini telah dikembalikan kepada orang tuanya. "Anak-anak yang terlibat mengklarifikasi bahwa mereka bukan geng, melainkan kelompok anak-anak yang tidak saling mengenal dan tidak berniat untuk tawuran," kata Diyah dalam keterangannya, Kamis (5/12). Diyah juga mengatakan tidak ada kekerasan atau pengeroyokan yang terjadi pada momen itu. "Tembakan terjadi begitu cepat dari jarak dekat saat mereka pulang," lanjut Diyah. Diyah juga mengungkapkan pihak sekolah akan melakukan upaya pemenuhan hak pendidikan kepada korban. Baginya, langkah ini penting untuk memastikan mereka memiliki masa depan yang optimal. Kemudian,...