DEMOCRAZY.ID - Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kakortastipidkor) Polri memeriksa mantan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi.
Wakil Kepala Kortastipidkor Kombes Arief Adiharsa membenarkan pemeriksaan dilakukan pihaknya terhadap mantan Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) tersebut.
"Betul," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (19/12/2024).
Namun, Arief meminta kepada para peliput untuk menanyakan perkara ini ke Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
“Tanyakan ke Dirkrimsus PMJ ya,” ucapnya.
Namun, belum dipastikan perkara apa yang menyeret Budi Arie.
Meski sebelumnya, Budi Arie disebut-sebut terlibat dalam kasus judi online yang melibatkan karyawan Komdigi.
Polda Metro Jaya, sebelumnya meringkus 22 orang terkait kasus mafia akses judi online. 10 orang tersangka diantaranya merupakan pegawai Komdigi.
Kasus pegawai Komdigi terlibat pada situs judi online itu bermula dari kecurigaan terkait adanya transaksi janggal yang mengalir ke rekening sejumlah pegawai.
Pengamatan transaksi itu dilakukan oleh internal bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Polisi telah mengamankan belasan orang di Bekasi dan ditetapkan sebagai. Kebanyakan tersangka yang ditangkap adalah pegawai Kementerian Komdigi.
Sejumlah pegawai itu selama ini masuk dalam tim yang bertugas mengendalikan konten, terutama terkait dengan konten-konten negatif, termasuk judol.
Namun, mereka justru melakukan pelanggaran, dengan membiarkan situs judi online tidak terblokir.
Budi Arie Akhirnya 'Buka Suara' Soal Tudingan Terlibat Judi Online
Eks Menteri Komunikasi dan Informatika yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi buka suara soal tudingan terlibat judi online yang tidak ada habisnya.
Dalam momen podcast dengan Uya Kuya, Budi mengatakan bahwa dirinya merasa sudah difitnah keji dan diframing sejahat mungkin.
Ia juga menanggapi video yang beredar itu bukanlah soal penggerebekan judi online, melainkan video lama terkait kasus Duta Palma.
“Video yang beredar itu sebenarnya peristiwa waktu Kejaksaan Agung menggerebek Duta Palma, Kenapa kok dicapture seolah-olah itu peristiwa penangkapan soal Judol,” ujar Budi dikutip dari Kanal Youtube Uya, Kamis (14/11/24).
“Apalagi dikaitkan dengan stafsus saya, selama saya jadi Menkominfo tidak ada stafsus saya yang terlibat judi online. Karena stafsus saya itu adalah Pak Sarwoto, Pak Widodo, Mas Dedi Permadi, Sugiarto dan Danil Hutagalung, nggak ada nama-nama lain. Kenapa didefinisikan stafsus saya, inikan framing yang jahat, dan menurut saya fitnah yang terlalu keji, fitnah keji lah,” tambahnya.
Budi mengatakan bahwa dirinya justru mendukung penuh soal pemberantasan judi online beberapa tahun belakangan ini.
“Kalau soal pemberantasan judi online, saya ini selama jadi Menkominfo yang paling mempopulerkan tentang judi online adalah penipuan,” akunya.
“Masak saya terlibat dalam urusan seperti ini,” tandasnya.
Budi merasa sangat dirugikan dengan adanya tudingan tersebut. Ia mengaku sudah mendapat banyak komentar penghakiman dari netizen.
“Sangat dirugikan, apalagi dengan komentar-komentar penghakiman dari para netizen,” ucapnya.
“Seharusnya cek dulu dong, bahwa yang terjadi itu jauh dari faktanya. Jangan coba memframing saya, seolah-olah saya ini melindungi, merestui judi online,” tambahnya.
Menanggapi masalah pemberantasan Judi online ini, Budi sudah mempercayakan pada instansi terkait yaitu kepolisian.
Pihaknya yakin polisi akan mengusut dan memberantas tuntas pelaku di balik maraknya judi online tersebut.
“Saya optimis bahwa Kepolisian pasti akan mengusut tuntas semua ini,” ujarnya.
“Kita harus dukung Upaya penegakan hukum ini, kasihan rakyat karena mereka jangan dibodohin,” tandasnya.
Sumber: Suara