DEMOCRAZY.ID - Terungkap adab Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat di jalan raya bersama dengan iring-iringan Wapres.
Gibran Rakabuming Raka disebut memberikan instruksi kepada Paspampres agar tetap ikut lampu merah dan antri bersama pengendara lain.
Hal itu diungkapkan Wakil Komandan Paspampres Brigjen Samson Sitohang seperti dimuat Kompas.com pada Rabu (18/12/2024).
Samson membantah bahwa Paspampres Wapres arogan dan mengusir jamaah saat salat Jumat di sebuah masjid di Semarang, Jawa Tengah.
Samson menyebut bahwa narasi dalam video tersebut hoaks lantaran yang sebenarnya adalah pihaknya menggeser Paspampres lain agar saf dirapatkan.
Bukan hanya soal saf salat kata Samson, pihaknya juga diminta Gibran agar tidak menggunakan strobo saat di jalan raya.
Pun mereka ikut berhenti di lampu merah dan mengantre dengan kendaraan lain saat di jalan raya.
Sebab kata Samson, pesan Gibran agar kegiatannya tidak mengganggu lalu lintas masyarakat lainnya saat dirinya melintas.
"Kalau kita pergerakan kan ke mana saja dengan menggunakan kendaraan, lampu merah kita selalu setop itu, lampu merah, ya kendaraan kita tuh berhenti, dan ngantri dengan masyarakat yang lain," jelasnya.
"Dan tidak pernah pakai strobo, pakai lampu, kelap-kelip dan lain sebagainya. Jadi memang jangan sampai mengganggu masyarakat, walaupun pejabat negara gitu," sambung dia.
Sebelumnya viral video bernarasikan Paspampres Gibran mengusir jamaah saat salat Jumat.
Dalam narasi disebutkan bahwa Paspampres mengusir jamaah yang hendak salat Jumat lantaran agar Gibran bisa berada di saf depan.
Namun hal itu dibantah Wakil Komandan Paspampres Brigjen Samson Sitohang.
Samson menegaskan bahwa anggotanya tidak mengusir atau menggeser jemaah, melainkan hanya merapikan dan merapatkan saf salat agar lebih banyak jemaah yang dapat bergabung.
"Itu anggota saya hanya merapikan dan merapatkan saf sehingga lebih muat lagi personel yang lain," ungkapnya di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (18/12/2024).
"Kan ada yang berdiri kalau tidak salah di TikTok itu, itu justru malah anggota saya sendiri, ini memang anggota kita yang duduk di situ untuk tempat lah, untuk penjabat yang lain. Nah, itu sama sekali tidak ada penggeseran, apalagi pengusiran tidak ada sama sekali," sambungnya.
Samson juga menegaskan bahwa penyebaran video dengan narasi yang menyesatkan merupakan tindakan tidak bertanggung jawab.
Dia menekankan bahwa Paspampres memiliki prosedur tetap (protap) yang harus diikuti, dan selalu berupaya untuk bersikap humanis kepada masyarakat.
"Kalau kita pergerakan kan ke mana saja dengan menggunakan kendaraan, lampu merah kita selalu setop itu, lampu merah, ya kendaraan kita tuh berhenti, dan ngantri dengan masyarakat yang lain," jelasnya.
"Dan tidak pernah pakai strobo, pakai lampu, kelap-kelip dan lain sebagainya. Jadi memang jangan sampai mengganggu masyarakat, walaupun pejabat negara gitu," sambung dia.
Selain itu, Samson mengklaim bahwa orang yang digeser di shaf depan adalah anggota Paspampres yang sudah sengaja duduk di shaf tersebut untuk memberikan ruang bagi Gibran saat tiba.
"Dan itu memang tidak shaf yang paling depan, agak di, agak di, ini agak di, di shaf-shaf agak di tengah, keempat kalau enggak salah ya, shaf keempat itu. Jadi tidak paling depan itu memang," katanya.
Adapun video Paspampres yang dinarasikan usir jamaah itu dibagikan akun X @ferizandra. Video tersebut pun viral di berbagai platform media.
“Ini gimana konsepnya orang yang datang belakangan menggusur jamaah yang sudah datang duluan ke masjid?” tulis akun tersebut sambil mengunggah sebuah video tentang momen pengusiran tersebut.
[VIDEO]
@suhud262626♬ suara asli - SOEHOED MAULIDI
Sumber: Tribun