'Bahaya China Itu Nyata, Hancurkan Kelompok 9 Naga Perusak Negeri!'
Oleh: Memet Hakim
Pengamat Sosial, Dewan Penasihat Aliansi Profesional Bangkit & Aliansi Pejuang dan Purnawirawan TNI
Banyak Cina kafir yang mengharumkan nama bangsa Indonesia dan banyak pula Cina Indonesia (Cindo) ini yang merasa telah menjadi orang Indonesia seutuhnya, bahkan ada juga yang menjadi jendral dan petinggi di pemerintahan.
Cindo ada yang berhasil menjadi orang Indonesia yang nasionalisme tinggi, tapi SEKELOMPOK KECIL PENGUSAHA SUKSES (9 naga/babi) yang mungkin saat ini telah menjadi ratusan ribu naga/babi ditenggarai bisnisnya kotor & illegal, baginya mereka ini menyuap, mengintimidasi, bermain curang atau mengancam biasa, bahkan sampai memelihara pejabat sebagai ternaknya yang dapat diatur atau membeli dan mengatur pemerintah untuk menguasai Indonesia adalah wajar saja yang penting bisnisnya menghasilkan untung.
Selain itu dikenal juga Cina item yakni pribumi yang berwatak seperti kelompok 9 Naga/babi ini, tidak sedikit Cina item yang menjadi piaraan kelompok diatas dan bisa pasang badan bahkan mati untuk kelompok naga/babi/babi ini.
Cina item ini ada yang menjadi preman jalanan, preman berseragam bahkan preman berdasi. Semua tunduk pada kemauan pada pengusaha yang dikenal dengan naga/babi ini.
Kelompok ini dekat radikalis anti Islam yang selalu ingin mengecilkan islam di Indonesia dengan berbagai cara dengan didukung oleh CSIS.
Perbedaan Cina kafir dan Cina Muslim (keturunan/mualaf) adalah di dalam perilaku dan usahanya. Cina kafir menghalalkan segala cara asalkan mendapatkan uang, sedang Cina muslim terikat norma-norma agama.
Banyak ustad (guru agama Islam) dan tokoh agama Islam yang berasal dari Cindo yang sangat banyak jamaah pribuminya.
Tidak sedikit Cina kafir yang sikap Nasionalismenya juga besar dan berjasa dalam kehidupan berbangsa di Indonesia.
Secara umum Cina muslim, mereka merasa menjadi bagian dari bangsa Indonesia, tetapi “kelompok pengusaha besar Cina kafir yang diperkirakan jumlahnya tidal lebih dari 0.5 %” ingin menguasai negara dan bangsa Indonesia dengan segala cara.
Kelompok ini merasa masih menjadi warga negara RRC (walau di Indonesia lahir dan hidupnya di Indonesia) dan bersedia menjadi tangan RRC sebagai tanah leluhur untuk menguasai Indonesia.
Etnis Cina totalnya ada sekitar 5 %, jadi 4% diperkirakan sudah nasionalis dan menganggap Indonesia sebagai negaranya. Kelompok 0.5 % merupakan kelompok pengusaha saja, yang sifatnya mencari uang.
Nah 0.5 % sisanya merupakan para taipan yang sering disebut naga/babi inilah yang merusak negara Indonesia, mereka ikut membiayai boneka sebagai pemimpin bangsa, mereka ini yang menjadi peternak pejabat dan apparat bahkan anggota Dewan, sehingga apapun kemauannya harus dilaksanakan.
Salah satu contohnya misah perubahan UUD 45, Omnibus law, UU Cipta kerja, UU Kesehatan, UU Minerba yang semuanya pro pengusaha.
Dalam dunia politik praktis bagaimana kelompok ini menjegal Prabowo wakti pilpres 2019 dan membantu Jokowi yang jelas terlihat pro Cina.
Mereka ini tidak suka Anies, oleh karenana harus disingkirkan, karena Anieslah yang berani menolak program reklamasi di Jakarta, sehingga akhirnya muncul IKN yang terbebas dari pengarus Anies Baswedan.
Aguan salah yang berada dibalik proyek reklamasi, di PIK, di IKN dan di PIK 2, jadi manusia2 seperti inilah yang ikut memberikan fasilitas agar imigran dari RRC mendapatkan tempat di sekitar Jakarta dan tempat strategis lainnya.
Sangat mungkin mereka ingin mendirikan negara Cina di Indonesia, ini yang harus di waspadai oleh intelegen negara dan rakyat pada umumnya.
Aguan lainnya bekerja di Sulawesi tengah dan tempat2 dimana SDA kita melimpah untuk dikeruk dan diambil hasilnya sambil merugikan negara.
Jokowi dan para menterinya sebagai pelaksana operasi tentu tidak luput dari penghianatan pada negara seperti ini.
Bagaimana kelompok ini dapat mengendalikan kebijakan impor gula pasir, beras, jagung dll, bagaimapa pula mereka dapat mengendalikan kebijakan pengadaan lahan baik untuk perumahan, pertambangan dan Perkebunan, bagaimana pula mereka bisa masuk kedalam pengadilan baik negeri sampai Mahkamag Agung, bagaimana pula mereka bisa dibantu para anggota DPR dalam membuat suatu UU, bagaimana mereka ini dapat menguasasi POLRI dan masuk ke tubuh TNI dan bagaimana mereka dapat melumpuhkan Gubernur serta para bupatinya, ini sangat mendasar.
Presiden Prabowo telah menyatakan perang pada KORUPSI, jika saja dilakukan dengan benar ada hukum tembak mati, ada petrus, tentu dalam waktu singkat Indonesia akan aman Anggaran juga mungin hanya separonya yang digunakan, sisanya bisa buat bayar cicilan utangnya Jokowi dan memperkuat pertahanan.
Jokowi adalah salah satunya keturunan Cina yang diselundupkan Cina item agar dapat menjadi calonkan jadi presiden, tidak heran asal usulnya tidak jelas, banyak yang disembunyikan dan akhirnya semua kebijakannya hanya menguntungkan pengusaha konglomerat dan pengusaha Cina (RRC). Jokowi inilah dianggap sebagai bonekanya kelompok 9 naga/babi ini.
Biasanya Pengusaha Cina Kafir akan meninggalkan bonekanya tatkala tidak digunakan lagi, akan tetapi karen anaknya Jokowi yang bernama Gibran akan dijadikan presiden seperti halnya Jokowi, maka kelompok ini tetap mendampingi sampai Gibran menjadi presiden. Bau busuk para naga atau babi ini, sudah tercium aromanya dengan jelas.
Seperti yang diketahui bersama Gibran merupakan anak abnormal, perilakunya aneh penderita ODGJ (penderita Skizofrenia dan Obsesive Compulsive Disease), sekolahnya tidak jelas, kemampuan berpikirnya juga sangat rendah, akan dijadikan “Jokowi kedua” karena orang seperti inilah yang sangat cocok dijadikan boneka baru inilah yang diinginkan oleh kelompok pengusaha Cina kafir ini yang tergolong 0.5 % di atas.
Menurut laporan legal jumlah tenaga/babi kerja asal Cina tercatat 100.351 orang (idntimes.com, 2024), tetapi perkiraan ada yang menyebut 10 juta, 20 juta bahkan sampai 40 juta orang yang sebagian besar diperkirakan adalah tentara Cina yang dikirimkan ke Indonesia dari RRC atas ijin Jokowi. Data pendatang dari Cina ini kelihatannya disembunyikan oleh pemerintah.
Pemerintah sepertinya sengaja berbuat seperti itu untuk menyiapkan invasi RRC pada Indonesia, karena diduga sejak Jokowi jadi Presiden, dan beberapa menterinya terkait Investasi adalah agen2 cina atau pelaku/penerima uang suap.
Masalah kedaulatan dan keamanan negara itu sama sekali tidak dipikirkan oleh mereka, ini merupakan kejahatan politik luar biasa.
Penduduk pribumi yang telah ratusan tahun bermukim dilokasi, demi invasi Cina harus dikorbankan atau dipindahkan dengan atau tanpa ganti rugi.
Bahkan sewa lokasinya pun dari 30 tahun ditingkatkan menjadi 190 tahun. Inilah salah satu kekejaman Cina item yang penting sang naga/babi bisa senang.
CNBC Indonesia, 13 May 2023 menyampaikan pernyataan JK pada pertemuan ICMI bahwa “Kita di Indonesia penduduk Tionghoa (China) itu hanya 4,5% tapi mengusai ekonomi lebih dari 50%.
Jadi kekuatan 10 kali lipat dari pada jumlahnya,” JK menyebut minimnya warga Indonesia yang menjadi pengusaha menjadi masalah besar.
Pengusaha Cina yang berbisnis secara normal dan bermoral, tentu tidak bermasalah, tetapi yang berbisnis dengan melakukan penyuapan, beternak pejabat, intimidasi dan bahkan sampai membunuh itu yang harus ditumpas.
Bisnis.com, 2023 memuat daftar 50 Orang Terkaya di RI versi Forbes yang lebih dari 90 % didominasi oleh etnis Cina, 10 orang terkaya tercatat hanya 1 pengusaha pribumi (DetikFinance, 10 Agustus 2023).
Dan 20 Orang Terkaya di Indonesia 2024 terbaru, Hartanya Tembus Rp 3.000 Triliun (Okezone 01 November 2024) sama dengan APBN selama 1 tahun besarnya.
Global Wealth Databook 2021 juga menunjukkan 66,2% total kekayaan di Indonesia hanya dimiliki oleh 10% orang terkaya di Indonesia.
Sebanyak 1% orang terkaya di Indonesia bahkan menguasai 36,6% dari total kekayaan di Indonesia. (katadata.2022).
Mereka ini termasuk kelompok yang 1 % ini, sungguh karena merasa banyak uang, mereka merasa bisa membeli apa saja, termasuk hukum dan aturan dapat dirubahnya.
Ciri khasnya Cindo yang jahat adalah masih memegang teguh budaya Cina, misalnya jika menekan orang harus jongkok dan menggonggong seperti anjing (Kasus Ivan Sugiyanto di Surabaya, kriminalisasi seperti para ulama lurus dan Said Didu di PIK 2, Banten, kasus Anies Baswedan yang menolak reklamasi, kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan, kasus perampasan lahan. dll.
Ditenggarai banyak pula korban yang disukabumikan dengan berbagai cara. Pejabat sipil, kepolisian dan tentara pun harus dapat mereka kendalikan, yang penting bisnis mereka harus mendapatkan untung.
Anehnya setiap bisnis haram seperti judi, narkoba, prostitusi, miras, selalu bermuara ke para naga/babi ini, baik naga/babi yang besar maupun naga/babi yang kecil. Tetapi dalang bisnis haram ini seolah tidak tersentuh hukum.
Banyak rakyat yang kehilangan tanah akibat keserakahan naga/babi ini yang selalu dibantu oleh aparat pemerintah baik yang bersenjata maupun yang tidak bersenjata.
Bangsa Indonesia tidak boleh melupakan dendam sejarah dan upaya RRC untuk menguasai RI, kaki tangannya adalah naga/babi yang lahir di Indonesia tetapi masih menganggap China daratan adalah negara pertamanya. Golongan ini diperkirakan tinggal 1% dari 5 % penduduk Cindo yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Nah dari pada kelompok Cindo jahat ini suatu saat akan menguasai RI, maka sebaiknya kita hancurkan terlebih dahalu, sebelum berkembang lebih jauh.
Jika 9 naga/babi dan anak cucunya telah dihancurkan, Indonesia akan terbebas dari para pengkhianat dari Dalam Negeri.
Cindo jahat ini selalu beternak dan memelihara pejabat untuk melindungi dirinya dan kelompoknya.
Logikanya jika bisnis mereka itu halal dan benar kenapa karus takut dan harus dijaga oleh aparat dan preman? ***