DEMOCRAZY.ID - Massa yang menamakan diri Aliansi Santri Jalanan menggelar unjuk rasa di Jogja menolak Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.
Menurut mereka, masalah Gus Miftah yang viral di media sosial ada kesalahan kecil.
"Itu semua karena kesalahan kecil beliau. Wong beliau juga bukan koruptor. Kami ingin Pak Presiden mendengar kami untuk menolak surat pengunduran diri beliau," ujar salah satu simpatisan Aliansi Santri Jalanan, Senin (9/12/2024).
Seperti diketahui Gus Miftah mundur dari posisi Utusan Khusus Presiden usai potongan video yang menunjukkan dirinya mengolok-olok penjual es teh di Magelang beberapa waktu lalu viral di media sosial.
Menurut perwakilan Aliansi Santri Jalanan itu, candaan Gus Miftah yang viral mengejek tukang es merupakan ciri khasnya saat berdakwah.
"Kami santri jalanan mendukung abah (Gus Miftah) karena beliau mengayomi kami orang-orang jalanan. Bahasa terkait ceramah itu memang dari dulu," katanya.
Maka itu, Aliansi Santri Jalanan menolak Gus Miftah untuk mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.
"Intinya kami menolak pengunduran diri abah. Lihat ini sekarang, banyak mantan narapidana, orang bertato, bertindik yang pernah mendengar tausiah beliau," jelasnya.
"Kami berada di belakang abah untuk berada di pemerintahan. Kami akan tetap di sini hingga pengunduran diri abah ditolak," kata dia.
Lebib lanjut, mereka juga meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mempertimbangkan pengunduran diri Gus Miftah.
Sebab, mereka bilang, Gus Miftah adalah sosok yang tepat untuk mengisi jabatan tersebut.
"Harapan saya Presiden menolak terkait hal itu. Karena apa gimana-gimana beliau juga presiden pernah diwawancara mau melindungi kaum wong cilik," tegas dia.
Diberitakan sebelumnya, Aliansi Santri Jalanan menggelar aksi demo di titik nol kilometer Kota Jogja siang ini.
Mereka menyerukan penolakan mundurnya Miftah Maulana Habiburrahman dari utusan khusus presiden.
Massa mulai memadati titik nol kilometer mulai pukul 10.30 WIB. Massa datang dengan tertib mayoritas mengenakan pakaian serba hitam.
Lalu, banyak juga yang membawa papan bertuliskan menolak Gus Miftah mundur dari utusan presiden.
"Kami berada di belakang abah (Gus Miftah) untuk berada di kursi pemerintahan. Takbir Allahuakbar, Allahuakbar," tegas salah satu orator di titik nol kilometer pagi ini.
Sumber: Detik