DEMOCRAZY.ID - Seorang pria berusia 31 tahun mencoba mengalihkan penerbangan domestik maskapai Volaris ke Amerika Serikat dengan kekerasan, tetapi usahanya berhasil dihentikan oleh awak kabin dan penumpang lainnya.
Insiden ini terjadi pada Minggu pagi (8/12) dalam penerbangan 3401 yang berangkat dari El Bajio, Meksiko tengah, menuju kota perbatasan Tijuana di Baja California.
Menurut laporan maskapai, pria tersebut menyerang seorang pramugari dan berusaha masuk ke kokpit untuk mengambil alih kendali pesawat.
Namun, awak kabin dan penumpang dengan sigap melumpuhkan pelaku sebelum ia sempat menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
Pesawat akhirnya melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Guadalajara, sekitar 2.220 kilometer dari tujuan akhir.
Ketika pesawat mendarat, anggota Garda Nasional sudah bersiap untuk menangkap pelaku.
Setelah ditangkap, pria tersebut mengaku tindakannya dipicu oleh tekanan dari kelompok kriminal yang mengancam nyawanya dan keluarganya.
Ia mengklaim bahwa salah satu kerabat dekatnya telah diculik oleh kelompok tersebut, yang memaksanya melakukan upaya pembajakan ini.
Pelaku diketahui bepergian bersama istri dan dua anaknya dalam penerbangan tersebut.
Maskapai Volaris menyatakan tidak akan menoleransi tindakan seperti ini dan telah memutuskan untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap pelaku.
Berdasarkan hukum Meksiko, ia menghadapi ancaman hukuman penjara antara tiga hingga 20 tahun atas tindakannya.
Dalam pernyataan resminya, Volaris memastikan bahwa tidak ada penumpang atau awak kabin yang mengalami luka serius selama insiden ini.
Maskapai juga mengucapkan terima kasih kepada awak kabin dan penumpang yang bertindak cepat untuk menjaga keselamatan penerbangan.
"Keselamatan penumpang adalah prioritas utama kami, dan kami berterima kasih atas keberanian mereka yang membantu menggagalkan upaya ini," ujar juru bicara Volaris.
Sumber: Suara