DEMOCRAZY.ID - Belum lama ini sosok Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad menjadi sorotan publik.
Bagaimana tidak, Raffi Ahmad yang memiliki jabatan di kabinet Presiden Prabowo Subianto ini menuai perdebatan bagi masyarakat.
Yang mana, hal tersebut terjadi lantaran Raffi Ahmad melalui Utusan Khusus Presiden akan membuat program pemerintah memakai dana pribadinya.
Mengetahui hal ini, eks Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni Said Didu turut menanggapi.
Said menilai bahwa kebijakan yang dibuat Raffi tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
“Cara ini melanggar Undang -Undang (UU) Keuangan Negara,” ucapnya.
“Ini namanya kegiatan non- budgeter yg dilarang oleh UU,” lanjut Said yang dikutip dari akun X miliknya @msaid_didu.
Cara ini melanggar UU Keuangan Negara - ini namanya kegiatan non- budgeter yg dilarang oleh UU.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) November 8, 2024
Jangan sampai Kegiatan pemerintahan jadi tempat mencuci kotoran https://t.co/iceDSdVW95
Tentu, hal ini membuat beberapa warganet bertanya-tanya terkait program pemerintah yang akan dibuat oleh Raffi.
Sebab, belum lama ini nama Raffi tengah ramai jadi perbincangan terkait puluhan bisnis yang telah dibangunnya.
Yang mana, publik menilai bahwa perusahaan yang dibangun Raffi merupakan tempat praktik pencucian uang para pejabat.
“Apapun kegiatan yg ada kaitannya dgn program pemerintahan harus ada laporan administrasinya, karena ini menyangkut/ membawa jabatan,” cuit @EndyNugroho8.
“Semua aparat dan pejabat negara di gaji oleh rakyat utk bisa melayani rakyat dgn professional,” ketik @TatiSahea.
“Memakai uang pribadi artinya kerja utama nya bukan utk rakyat dan kerja rakyat hanya sampingan,” lanjutnya.
Lebih lanjut, program pemerintah yang akan dibuat Raffi ternyata menggunakan anggaran dari perusahaannya yakni RANS Entertainment.
Diketahui, program yang akan dijalankan Raffi menggunakan dana pribadinya ini akan berlangsung selama seminggu sekali.
“Saya menugaskan RANS setiap seminggu sekali harus bikin event pakai uangnya RANS,” ucapnya.
Sumber: PojokSatu