DEMOCRAZY.ID
.jpg)
DEMOCRAZY.ID - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan agenda blusukan Bersama dengan cagub dan cawagub nomor urut 2 di Pilgub Jawa Tengah, Ahmad Lutfhi- Taj Yasin.
Daerah yang rencananya akan dikunjungi Jokowi adalah Banyumas, Pantura Barat dan juga Pantura Timur.
Rencana Jokowi ini tentunya menuai beragam komentar dari public.
Bahkan pengamat politik, Rocky Gerung memberikan komentar pedas terkait dengan hal tersebut.
Menurut Rocky Gerung yang seharusnya dilakukan Jokowi bukanlah blusukan bersama salah satu paslon.
Jokowi seharusnya memberikan pidato yang bisa membuat suasana Pilgub Jateng menjadi damai.
Dan membuat anak muda menjadi lebih terbuka untuk menentukan pilihan mereka.
"Jokowi mestinya tampil dengan pidato bahwa ia ingin memastikan ada kompetisi fire di Pilkada Jawa Tengah," ujar Rocky Gerung dikutip dari YouTube pribadinya.
"Dia ingin melihat tumbuhnya inisiatif baru dari anak muda untuk bersaing mendukung paslonya supaya jadi perdebatan intelektual tentang Jawa Tengah," imbuhnya.
Dalam Pilgub seperti ini, seorang presiden seperti Jokowi dan juga Prabowo tidak seharunya turun gunung.
Rakyat harus diberi kebebasan untuk memilih sesuai dengan suara hati mereka.
"Demikian dahsyat posisi Jawa tengah sehingga dua presiden ada di situ, Jokowi dan Pak Prabwo dan itu juga terang-terangan menganjurkan untuk memilih Luthfi," tutur Rocky Gerung.
"Pak Prabowo dan Pak Jokowi apapun mau dikatakan itu berhak, tapi ada kondisi etis yang tidak mampu mereka berdua pertahankan, yaitu penghargaan bahwa rakyat seharusnya dilepaskan bebannya untuk berpolitik dan jangan ditekan-tekan atau separuh intimidasi," ujarnya.
Dengan sikap Jokowi yang dinilai terlalu ikut campur dalam Pilgub, Rocky Gerung curiga bahwa ini merupakan Langkah Jokowi untuk Menyusun strategi maju lagi di Pilpres 2029 nanti.
"Jokowi terus cawe cawe dan berharap mungkin akan terpilih Kembali di 2029 dengan cara menghitung potensi dia hari ini," ucap Rocky Gerung.
Dan kini setelah lengser, justru semakin terlihat ketidakjujuran Jokowi dalam etika politik.
"Kita mulai melihat jejak ketidakjujuran Presiden Jokowi di daam tema etika politik," ujarnya.
Jokowi dinilai terlalu berambisi untuk tetap mendapatkan perhatian public.
"Ambisi Jokowi untuk tetap memelihara opini public itu terbaca dari ambisi dia untuk ikut langsung terjun dalam politik Jateng, Jatim, Medan," pungkasnya.
Sumber: PojokSatu
