SIMAK! Kupas Tuntas 'Keanehan' Kasus Tom Lembong
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu melalui chanel Youtubenya mengupas tuntas KEANEHAN KASUS TOM LEMBONG.
Proses
(1) "sprindik" dibuat Oktober 2023 saat Tom Lembong jadi co captain AMIN
(2) "penggeledahan" Kemendag oleh Kejagung saat Zulkifli Hasan Mendag (mungkin undangan Mendag ke Kejagung ambil "bukti")
Alasan Hukum Kejagung
(1) impor saat surplus - sdh puluhan tahun tdk pernah surplus gula
(2) tdk ada koordinasi - pelaksanaan impor yg kuotanya sdh diputuskan, tdk perlu koordinasi
(3) impor hanya boleh BUMN - kebohongan
(4) potensi kerugian negara - hanya BPK yg berhak hitung kerugian Negara
Kesimpulan
(1) kasus Tom Lembong jelas politis dan tebang pilih
(2) jika ini diteruskan dg alasan hukum tsb, maka seluruh Mendag selama rezim Jokowi harus diperiksa.
(3) Jokowi juga harus diperiksa karena Proyek IKN, Kereta Api Cepat, Infrastruktur mangkrak adalah kebijakan Jokowi yg pelanggarannya sesuai dg kriteria Kejagung thdp Tom Lembong.
(4) Kasus Tom Lembong diduga adalah pelaksanaan agenda politik Jokowi + Mafia impor
SIMAK SELENGKAPNYA VIDEO...
[VIDEO]
Firasat Surya Paloh Ternyata Benar!
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menanggapi penetapan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong sebagai tersangka kasus dugaan korupsi importir gula di lingkungan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Paloh mengaku terkejut dengan kabar dari Kejaksaan Agung tersebut, beberapa waktu lalu itu.
"Tapi nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba ada Tom Lembong," kata Paloh di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (1/11/2024).
"Kita juga terkejut itu," tambahnya.
Paloh merasa prihatin dengan penetapan Tom Lembong tersangka.
Menurutnya, kasus yang menimpa Tom Lembong cukup lama dan bagi sebagian pihak disebut telah dilupakan.
"Saya pikir bagaimanapun juga tentu itu suasana yang sangat memprihatikan bagi saya ketua umum partai Nasdem.
Kalau kita masih melihat upaya penegakan hukum ini pada sebuah kasus yang jangka waktunya barang kali kita pun sudah lupa itu," kata Paloh.
Menurut Paloh, banyak kasus hukum di Indonesia yang harus segera dan menjadi prioritas untuk diselesaikan.
Dirinya pun mengapresiasi aparat penegak hukum yang memproses kasus teraktual saat ini.
"Seperti katakanlah tadi ada penggrebekan penemuan sejumlah dana yang cukup besar hampir Rp1 triliun.
Ada juga penangkapan dari pada dua tiga hakim yang dianggap turut berkonspirasi dalam meloloskan suatu, nah ini saya pikir kita apresiasi itu," ungkapnya.