POLITIK

SERU! 'Saling Serang' di Panggung Debat Pilgub Jawa Timur

DEMOCRAZY.ID
November 04, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
SERU! 'Saling Serang' di Panggung Debat Pilgub Jawa Timur



DEMOCRAZY.ID - Tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur menyampaikan visi-misi dalam debat kedua Pilgub Jatim 2024. 


Pasangan nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak mendapatkan kesempatan pertama.


Dalam kesempatannya, Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa memamerkan capaian kerjanya selama periode pertama kepemimpinannya terkait dengan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.


"Pada posisi 5 tahun terakhir investasi di 2023 mencapai titik tertinggi dari lima tahun masa kami menjalankan pemerintahan, dan catatannya adalah Rp 145 T. Menurut Lee Kuan Yew Institut ini adalah iklim investasi kedua terbaik setelah DKI Jakarta. Pertumbuhan ekonomi Jatim tumbuh inklusif, itu artinya setiap tumbuh maka akan membuka lapangan kerja," kata Khofifah saat menyampaikan visi-misi debat kedua Pilgub Jatim 2024.


Selain itu, Khofifah juga memamerkan ratusan penghargaan yang diraih oleh Pemprov Jatim selama lima tahun ini.


"Hampir 2 hari sekali kami mendapatkan penghargaan itu. Sehingga total yang kami terima 738 penghargaan karena kerja keras kita semua, kerja ikhlas kita semua, sinergitas kita semua," ungkapnya.


Kemudian, Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini menyampaikan program kerjanya untuk memberikan layanan yang lebih dekat kepada masyarakat Jawa Timur terkait tata kelola yang akuntanbel, transparan, dan partisipasif.


"Layanan ini kita berikan lebih dekat kepada masyarakat, karena wilayah Jatim adalah wilayah yang sangat luas dan banyak terdiri dari beberapa daerah yang sangat terpencil. Karena itu, layanan ini harus bisa didekatkan sampai ke tingkat kelurahan, kecamatan dan daerah," ucap Risma.


Risma mengatakan bahwa dirinya akan menyiapkan teknologi informasi untuk melayani masyarakat Jawa Timur hingga ke desa yang bisa langsung diakses.


"Mulai dari pendaftaran anak sekolah, keluhan terhadap sakit, keluhan layanan publik itu bisa diakses langsung melalui desa, kecamatan dan pemkab, dan daerah. Selanjutnya, bagaimana kita memberikan pertanggung jawaban, soal accountability, makanya yang kita lakukan adalah dengan menggunakan teknologi informasi," terangnya.


Lalu, Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah dalam visi-misinya menyampaikan, dirinya akan membentuk birokrasi yang baru di Jawa Timur. Ia pun menyinggung soal kasus korupsi di lingkungan Pemprov Jatim.


"Tahun 2023 Jawa Timur ternyata juga memilki kasus korupsi terbanyak di Indonesia. Oleh karena itu inilah realitas yang harus dituntaskan," ucap Luluk.


Luluk Sindir Khofifah: Apa Arti Penghargaan Kalau Warga Miskin-Urus KTP Susah?


Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah menyampaikan visi-misinya untuk mempermudah birokrasi di Jawa Timur dalam debat kedua Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024 di Grand City Convention Center, Surabaya, Minggu (3/11) malam.


“Yang dibutuhkan adalah sebuah kepemimpinan birokrasi yang solutif dan cantik, cerdas yang adaptif, transparan dan transformatif juga inovatif, kompeten, dan juga antikorupsi,” kata Luluk dalam sesi pemaparan visi misi.


Ia menyindir paslon nomor urut 2 yang merupakan pasangan petahana Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak yang sebelumnya memamerkan ratusan penghargaan selama menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.


Menurut Luluk, semua penghargaan itu tidak ada artinya bila rakyat sulit untuk mengakses birokrasi yang transparan dan cepat.


“Maka oleh karena itu, jangan pernah berbangga kalau kita menerima banyak begitu banyak penghargaan apalah artinya penghargaan kalau ternyata rakyat kita masih miskin, mengurus KTP susah, ngurus BPJS susah, apalagi mengurus izin juga susah,” kata Luluk.


Cagub nomor urut 2 Khofifah memamerkan ratusan penghargaan nasional dan internasional yang diperolehnya selama memimpin Jawa Timur.


Debat Panas Khofifah VS Luluk-Risma soal SMK dan Pengangguran


Kali ini debat panas antara 3 calon gubernur yakni Luluk Nur Hamidah, Khofifah Indar Parawansa, dan Tri Rismaharini terjadi saat ketiganya membahas soal SMK dan pengangguran.


Awalnya, Cagub nomor urut 2, Khofifah, diberikan pertanyaan oleh panelis bagaimana pemerintah daerah bisa menyamakan kurikulum SMK dengan dunia industri dan dunia kerja untuk menekan angka pengangguran.


Khofifah lalu memamerkan program kerjanya membangun Kampung Jepang untuk menyiapkan alumninya untuk bisa bekerja di Jepang. Ia menyebut program kerja ini sebagai teaching industry.


“Kita juga memiliki tempat sampai kemudian ada tempat di mana ada kampung saya sebut kampung Jepang karena memang disiapkan alumninya untuk menjadi nakhoda di kapan pelayaran ke Jepang,” kata Khofifah.


“Karena itu kami berharap bahwa pada akhirnya kita bisa terus menurunkan angka pengangguran yang menjadi lulusan dari SMK SMK di Jatim,” lanjutnya.


Pernyataan gubernur petahana Jatim itupun langsung ditepis oleh Cagub nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah. Menurutnya, angka pengangguran di Jatim masih tinggi.


“Ini agak paradoks ya dengan kenyataan di Jawa timur karena angka pengangguran terbuka itu justru sumbangan oleh SMK. Itu artinya mohon maaf ibu Khofifah, bahwa tidak ada perencanaan yang sangat matang dan berbasiskan kepada studi analisis yang mendalam,” kata Luluk.


Senada dengan Luluk, Cagub nomor urut 3, Tri Rismaharini juga menyebutkan data bahwa angka pengangguran di Jawa Timur khususnya dari SMK masihlah tinggi.


Menurutnya, angka pengangguran ini tinggi karena kurikulum SMK di Jawa Timur tidak ditunjang oleh fasilitas uji lab yang memadai.


“Jadi pernahkah kita melihat data bahwa yang anak SMK, lulusan SMK swasta lah, yang mereka banyak menganggur kenapa karena mereka tidak punya fasilitas untuk uji lab,” kata Risma.


Sumber: Kumparan

Penulis blog