HUKUM POLITIK

Seret Nama Jokowi, Goenawan Mohamad Ungkap Pemicu Banyak Yang 'Ragukan' Tom Lembong Korupsi

DEMOCRAZY.ID
November 01, 2024
0 Komentar
Beranda
HUKUM
POLITIK
Seret Nama Jokowi, Goenawan Mohamad Ungkap Pemicu Banyak Yang 'Ragukan' Tom Lembong Korupsi



DEMOCRAZY.ID - Budayawan Goenawan Mohamad alias GM ikut angkat bicara terkait penetapan tersangka mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) RI. 


Tom Lembong dijerat sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi impor gula pada 2015-2016.


Dalam cuitan di akun X pribadiya pada Jumat (1/11/2024), GM mencermati soal banyaknya pihak yang meragukan jika Tom Lembong terlibat dalam kasus korupsi. 


Terkait adanya fenomena itu, GM menduga mencuatnya soal keraguan atas kasus yang dituduhkan kepada Tom Lembong karena belakangan ini upaya pemberantasan korupsi kerap dicurigai bermuatan politis.


"Banyak yang ragu akan tuduhan kepada Tom Lembong. Saya tak cukup informasi tentang kasus ini. Tapi keraguan itu gejala yang berkecamuk sekarang, bahwa tindakan antikorupsi hanya manipulasi politik," cuit GM, Jumat.


Atas fenomena itu, menurutnya bisa menjadi blunder bagi aparat penegak hukum dalam upaya memberantas korupsi.


"Ini tidak sehat. Pemberantasan korupsi akan dicurigai hanya langkah yang palsu," tulisnya lagi.


Menanggapi banyaknya keraguan atas kasus yang kini menjerat Tom Lembong, Goenawan Mohamad turut menyinggung nama Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap turut mewarisi soal masalah penegakan hukum dewasa ini.


"Tapi apa boleh buat. Presiden Jokowi meninggalkan kesan demikian," cuitnya.



Cuitan GM sontak turut diramaikan oleh netizen. Rata-rata ikut mengamini soal komentar GM yang mengungkap pemicu keraguan banyak pihak atas kasus Tom Lembong. 


Bahkan, beberapa ada yang menganggap jika aparat hukum saat rezim Presiden Jokowi hanya dijadikan sebagai alat politik penguasa.


"Benar. Legasi rezim lalu dalam penegakan hukum korupsi yang tebang pilih telah #melembaga dalam ruang publik, bahwa kasus korupsi cenderung menjadi #alatkekuasaan untuk memukul lawan2 politik, bukan sebagai jalan dalam menegakkan #goodgovernance.. Mengubah persepsi dan #keraguan publik ini tidak mudah jika praktek penegakan hukum masih #diskriminatif, termasuk terhadap kasus2 korupsi," tulis akun @yusdinur75.


Sumber: Suara

Penulis blog