DEMOCRAZY.ID - Roy Suryo kembali menjadi target serangan dari beberapa pihak yang berseberangan dengannya, termasuk Ade Armando yang menyoroti mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini melalui narasi di berbagai platform.
Menanggapi hal tersebut, Roy Suryo menyikapinya dengan tenang dan membuka ruang bagi pihak yang ingin membuktikan tuduhan terhadapnya.
"Sungguh aneh, di Coro TV Ade Armando dulu tidak seperti itu, tetapi sekarang berbicara seolah tanpa analisis. Jika saya memiliki data yang akurat, silakan adu data, jangan hanya bicara tanpa dasar yang jelas," ungkap Roy Suryo.
Roy Suryo juga menyinggung pihak-pihak yang belakangan ini terkesan membela Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden RI, dengan dugaan adanya proposal atau kepentingan tertentu di balik pembelaan tersebut.
"Begitu ada istilah ‘koding’ dari Wakil Presiden, serangan kepada saya semakin masif. Saya curiga proposal sudah cair," jelas Roy, mencurigai adanya intensi tertentu di balik serangan yang diarahkan padanya.
Selain itu, Roy Suryo mengungkapkan bahwa meskipun sudah ada saran dari sejumlah tokoh, termasuk Budi Arie yang menyarankan untuk tidak memperpanjang konflik, ia tetap merasa perlu untuk berpendapat.
Menurutnya, masyarakat memiliki hak untuk bersuara dan menyuarakan pendapat terkait situasi yang terjadi.
"Masyarakat tetap harus speak up. Banyak yang menyarankan saya untuk menuntut akun-akun anonim yang menyebarkan fitnah".
"Namun, saya pikir hukuman sosial dari masyarakat sudah cukup untuk mereka. Saya tidak ingin membuang energi hanya untuk menghadapi akun-akun receh tersebut," lanjut Roy Suryo.
Roy juga menyampaikan bahwa jika kondisi politik dan hukum di Indonesia membaik, banyak kasus dapat kembali diungkap tanpa batas waktu.
"Tidak ada daluarsa untuk kasus-kasus tertentu. Kasus bisa saja dibuka kembali jika situasi memungkinkan," tambahnya.
Roy mengaku telah mengumpulkan sejumlah data terkait akun-akun yang sering melancarkan serangan.
"Semua data sudah kami kumpulkan, termasuk identitas mereka, baik nomor telepon, alamat, hingga akun-akun mereka. Kami memiliki program yang lebih besar ke depan, sehingga untuk sementara data-data ini hanya kami endapkan dulu," kata Roy.
Ia juga menyentil aparat penegak hukum yang dinilai lamban dalam menindak kasus-kasus tertentu, kecuali jika mendapat arahan dari pimpinan.
"Kita sering melihat bagaimana polisi bertindak cepat dalam kasus tertentu yang mendapat perhatian publik, tetapi sayangnya, tidak semua kasus diperlakukan sama. Beberapa orang yang diduga terlibat dalam pelanggaran hukum justru dibiarkan," tutup Roy.
Roy Suryo berharap bahwa masyarakat Indonesia bisa lebih kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi tanpa dasar yang jelas.
Di sisi lain, ia berharap agar penegakan hukum di Indonesia bisa berjalan lebih adil dan transparan.
Sumber: PorosJakarta