DEMOCRAZY.ID - Mantan Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol, Geisz Chalifah, melontarkan kritik pedas terhadap Ridwan Kamil usai Gubernur Jawa Barat itu dikabarkan meminta dukungan Anies Baswedan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.
Geisz menyebut langkah yang dilakukan Ridwan Kamil tersebut sebagai tindakan yang tidak tahu malu.
"Ga tau malu," ujar Geisz dalam keterangannya di aplikasi X @GeiszChalifah (8/11/2024).
Pernyataan ini mencuat di tengah spekulasi bahwa RK tengah menjajaki peluang untuk maju di Pilkada DKI 2024.
Isu ini memanaskan dinamika politik, mengingat Anies Baswedan masih memiliki basis pendukung kuat di Jakarta, sementara RK dikenal sebagai figur potensial dari kubu lain.
Geisz, yang selama ini dikenal sebagai pendukung setia Anies, tampaknya merespons kabar tersebut dengan mempertanyakan integritas politik RK.
Ia menilai bahwa langkah RK meminta dukungan Anies bertolakbelakang, mengingat sebelumnya ada persepsi bahwa RK tak mendukung atau bahkan menghambat perjalanan politik Anies.
"Aniesnya lu jegal tapi minta dukungan," tandasnya.
Ga tau malu. Aniesnya lu jegal tapi minta dukungan. https://t.co/HBbswftZNx
— Geisz Chalifah (@GeiszChalifah) November 8, 2024
Diketahui, di tengah panasnya persaingan menuju Pilkada DKI Jakarta, Ridwan Kamil (RK) tampaknya mencari berbagai cara untuk memperkuat posisinya.
Salah satu upaya yang mencuri perhatian adalah manuvernya mendekati Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta yang masih memiliki basis pendukung loyal di ibu kota.
Langkah ini dianggap strategis untuk meraih suara dari pemilih Anies.
Namun, alih-alih mendapatkan dukungan penuh, Anies justru bersikap abu-abu. Ia belum memberikan jawaban pasti terhadap pendekatan RK.
Situasi ini menjadi semakin pelik karena Pramono, rival kuat dalam perebutan suara Jakarta, terus menggerus basis pemilih Anies dengan strategi ofensif yang agresif.
Di sisi lain, tekanan semakin meningkat bagi RK. Sejumlah partai politik mulai mempertimbangkan kembali arah dukungannya, sementara waktu semakin mendesak.
Ridwan Kamil tampaknya berada di persimpangan jalan, menghadapi dilema besar dalam mempertahankan elektabilitasnya yang sempat menurun akibat beberapa langkah yang dinilai blunder.
Meski begitu, RK belum menyerah. Ia terus merangkul sisa-sisa dukungan yang ada dan mengandalkan relasi politiknya dengan tokoh besar seperti Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi.
Harapannya, dukungan dari dua tokoh ini bisa menjadi titik balik yang mendongkrak kembali popularitasnya.
Sumber: Fajar