DEMOCRAZY.ID - Program Lapor Mas Wapres yang diluncurkan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ternyata banyak menuai komentar pedas. Salah satunya adalah dari Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu. Said Didu menilai bahwa program yang dibuat oleh Gibran sudah terlalu basi. Menurutnya program seperti itu pernah diluncurkan oleh Wakil Presiden Soedharmono pada tahun 1988. Saat itu Soedharmono membuat posko pengaduan yang bisa disampaikan lewat Kotak Pos 5.000. Selain itu Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga meluncurkan program yang sama dengan Kotak Pos dan juga SMS 9949. "Langkah Mundur 36 tahun. Pengaduan masyarakat seperti ini sdh dimulai thn 1988, wakil Presiden Soedharmono sdh membuat hal yg sama dg Kotak Pos 5.000 dan Presiden SBY melakukan hal yg sama dg Kotak Pos dan SMS 9949," tulis Said Didu lewat cuitan di akun Twitternya, Kamis (14/11/2024). Dan pada saat itu pengaduan masyarakat ini dilakukan lewat alat komunikasi, bukan datang
Program 'Lapor Mas Wapres' Dinilai Bisa Buat Pamor Prabowo Redup, Begini Alasannya!
November 14, 2024
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Program Lapor Mas Wapres yang diluncurkan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ternyata banyak menuai komentar pedas. Salah satunya adalah dari Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu. Said Didu menilai bahwa program yang dibuat oleh Gibran sudah terlalu basi. Menurutnya program seperti itu pernah diluncurkan oleh Wakil Presiden Soedharmono pada tahun 1988. Saat itu Soedharmono membuat posko pengaduan yang bisa disampaikan lewat Kotak Pos 5.000. Selain itu Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga meluncurkan program yang sama dengan Kotak Pos dan juga SMS 9949. "Langkah Mundur 36 tahun. Pengaduan masyarakat seperti ini sdh dimulai thn 1988, wakil Presiden Soedharmono sdh membuat hal yg sama dg Kotak Pos 5.000 dan Presiden SBY melakukan hal yg sama dg Kotak Pos dan SMS 9949," tulis Said Didu lewat cuitan di akun Twitternya, Kamis (14/11/2024). Dan pada saat itu pengaduan masyarakat ini dilakukan lewat alat komunikasi, bukan datang