DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik Rocky Gerung Kembali berbicara terkait dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Rocky Gerung menyoroti elektabilitas beberapa calon yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Diketahui beberapa calon yang diusung KIM Plus elektabilitasnya mengalami penurunan.
Seperti misalnya pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilkada Jakarta. Dan juga pasangan Ahmad Luthfi - Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah.
Kedua pasangan ini hasil survei elektabilitasnya cenderung mengalami tren turun dalam beberapa Waktu terakhir.
Rocky Gerung menilai bahwa penurunan elektabilas kedua pasangan tersebut diakibatkan karena cawe-cawe Joko Widodo (Jokowi).
Lebih lanjut menurut Rocky Gerung, rakyat saat ini tengah membuat cara atau Gerakan agar Jokowi tidak lagi ikut campur tangan dalam politik Indonesia.
"Rakyat punya perhitungan lain yang melihat bahwa diperlukan semacam gerakan untuk menghalangi kembalinya Jokowi di dalam politik Indonesia," ujar Rocky Gerung dikutip dari YouTube pribadinya, Rabu 13 November 2024.
Berdasarkan pengamatan dari Rocky Gerung, saat ini masyarakat menilai bahwa Jokowi masih terlalu ikut campur dalam pelaksanaan Pilkada.
"Netizen tidak berhenti menilai bahwa cawe-cawe Jokowi di Pilkada masih jalan oleh karena itu ada semacam Gerakan untuk menghalangi cawe-cawe itu," paparnya.
Rocky Gerung bahkan menyebutkan bahwa campur tangan Jokowi justru akan membuat calon-calon yang diusung oleh KIM Plus akan kehilangan pamornya.
"Selama ada Jokowi modalitas dari tokoh atau pamornya hilang, di Jakarta Ridwan Kamil redup, di Medan Bobby mulai kehilangan akses, Jawa Tengah apalagi," tuturnya.
Bahkan saat ini KIM Plus mulai ketakutan bahwa yang memenangkan Pilkada Jawa Tengah adalah Andika Perkasa - Hendra Prihadi yang diusung oleh PDIP.
"Jadi ada ketakutan yang menang adalah calon PDIP yaitu Pak Andika," ujarnya.
Rocky Gerung memprediksi bahwa pemenang Pilkada 2024 adalah calon-calon yang tidak berkaitan dengan Dinasti Jokowi.
"Saya prediksi Pilkada nanti akan dimenangkan oleh yang tidak terasosiasi Dinasti Jokowi," pungkasnya.
Sumber: PojokSatu