DEMOCRAZY.ID - Presiden Prabowo Subianto dinilai sedang mengikuti insting politiknya, ketika meminta para menteri untuk melaporkan apapun yang terjadi di Indonesia kepadanya, bukan kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Direktur Riset Trust Indonesia Ahmad Fadhli menyatakan hal ini tak terlepas dari pengalaman Gibran yang masih baru di pemerintahan.
"Harus diakui pengalaman Gibran dalam pemerintahan mungkin masih seumur jagung. Secara intuitif (insting), Prabowo tentu tidak akan menyerahkan pengambilan keputusan strategis kepada seorang Gibran," ucap Fadhli saat dihubungi di Jakarta, dikutip Sabtu (9/11/2024).
Ia meminta publik untuk tidak menafsirkan perintah Prabowo sebagai bentuk perpecahan dengan Gibran.
Fadhli meyakini, Prabowo tetap menaruh kepercayaan pada Gibran selama dia kunjungan kerja ke luar negeri.
"Sehingga rumor soal ketidakpercayaan Prabowo terhadap anak Jokowi tersebut tidak benar adanya. Kalaupun ada kesangsian terhadap kualitas Gibran sebagai Wapres, pastinya hal tersebut tidak ditunjukkan secara terbuka di ruang publik," ujar dia.
Dia juga menekankan, perintah koordinasi langsung menteri kepada Presiden Prabowo, tentu harus dilihat dengan sudut pandang positif.
Ini membuktikan bahwa Prabowo tak mau ada sekat antara dirinya dengan jajaran di kabinet.
"Tetapi melainkan karena Prabowo ingin menghilangkan barrier (batasan) agar menteri bisa menyampaikan langsung dan mengambil keputusan segera atas persoalan-persoalan mendesak," kata Fadhli.
Fadhli mengingatkan, bila merujuk pada konstitusi, salah satu tugas Wapres yakni memang menjalankan tugas Presiden jika Presiden berhalangan hadir.
"Karena itu, jika Presiden sedang berhalangan hadir, maka Wapres akan mengantikan sementara tugas pemerintahannya. Rumus itu pun berlaku saat Prabowo menjalankan kunjungan kerja ke luar negeri," ucap dia.
Diketahui, Presiden Prabowo melakukan perjalanan dinas ke luar negeri selama beberapa waktu.
Namun sebelum memulai perjalanan pertamanya ke luar negeri sebagai Presiden Indonesia, Prabowo mengumpulkan seluruh menteri untuk memberikan pesan penting.
"Saya merasa perlu untuk kumpulkan saudara-saudara menyampaikan beberapa pengarahan selama saya sedang berada di luar negeri," kata Prabowo dalam potongan video Sidang Kabinet Paripurna yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Jakarta, dikutip Jumat (8/11/2024).
Prabowo meminta para menteri untuk langsung telepon dirinya jika ada masalah krusial.
"Jadi saya anggap penting kita bisa melaksanakan suatu pertemuan melalui video conferencing," ucapnya.
"Dan saya juga menyampaikan ke saudara-saudara jangan ragu-ragu kalau ada masalah apapun kalau saudara-saudara sudah menyampaikan kemenko tapi saudara masih ingin menyampaikan suatu kejelasan dari saya, jangan ragu-ragu untuk menghadap menghubungi saya dan jangan juga ragu-ragu untuk telepon saya saya terbuka," ujar Prabowo melanjutkan.
Prabowo bahkan membuka peluang agar para menteri bisa menghubunginya langsung. Ia menyebut tidak ada batasan protokoler maupun feodal ketika menjalankan tugasnya.
"Saudara-saudara boleh telepon langsung, kita tinggalkan sekarang hal-hal yang terlalu protokoler terlalu feodal kita ini adalah kolega kita mengabdi sama-sama ke rakyat," tuturnya.
Sumber: Inilah