DEMOCRAZY.ID - Setelah Presiden Prabowo Subianto 'mendidik' jajaran kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil), Magelang, langkah yang sama diserukan pula oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Gibran meminta kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk mengadakan Rakornas Kepala Daerah di tempat yang sama. Langkah itu menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan kembalinya pengaruh militerisme dalam pemerintahan sipil Indonesia, atau setidaknya memperkenalkan cara-cara kepemimpinan yang lebih militeristik. Berbeda dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang juga seorang jenderal bintang empat namun mengedepankan pendekatan sipil dalam pemerintahannya, Prabowo dinilai masih memandang Akmil sebagai “kawah candradimuka” bagi pemimpin bangsa. "SBY itu jenderal bintang 4. Apakah kemudian pemerintahnya dijalankan dengan cara seperti itu (militerisme), mulai dari Akmil segala macam? Filosofinya kenapa memilih Akmil, karena di kepala orang kayak Pra
Nostalgia Orde Baru? Prabowo-Gibran Dikritik Kompak Pamer Simbol 'Militerisme' Lewat Akmil
November 08, 2024
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Setelah Presiden Prabowo Subianto 'mendidik' jajaran kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil), Magelang, langkah yang sama diserukan pula oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Gibran meminta kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk mengadakan Rakornas Kepala Daerah di tempat yang sama. Langkah itu menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan kembalinya pengaruh militerisme dalam pemerintahan sipil Indonesia, atau setidaknya memperkenalkan cara-cara kepemimpinan yang lebih militeristik. Berbeda dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang juga seorang jenderal bintang empat namun mengedepankan pendekatan sipil dalam pemerintahannya, Prabowo dinilai masih memandang Akmil sebagai “kawah candradimuka” bagi pemimpin bangsa. "SBY itu jenderal bintang 4. Apakah kemudian pemerintahnya dijalankan dengan cara seperti itu (militerisme), mulai dari Akmil segala macam? Filosofinya kenapa memilih Akmil, karena di kepala orang kayak Pra