HUKUM POLITIK

Ngeri! Hasto Ungkap Intimidasi Pilkada 2024: Jika Saya Bergerak, Saya Jadi Tersangka

DEMOCRAZY.ID
November 23, 2024
0 Komentar
Beranda
HUKUM
POLITIK
Ngeri! Hasto Ungkap Intimidasi Pilkada 2024: Jika Saya Bergerak, Saya Jadi Tersangka



DEMOCRAZY.ID - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa dirinya dan pihaknya mendapatkan tekanan hingga intimidasi terkait Pilkada 2024 ini.


Hasto bahkan menyebut dirinya akan ditetapkan sebagai tersangka. Ia blak-blakan soal kondisi yang dialaminya. 


"Dalam pandangan saya, daripada ditetapkan tersangka, lebih baik saya mendahului melakukan perlawanan. Dan itulah yang saya lakukan," katanya kepada wartawan, Sabtu (23/11).


Ini pernyataan lengkap Hasto:


1. Conny Rahakundini Bakrie bertemu dengan Mr. X yang punya akses ke KPK dan Kepolisian. Mr X ini credible. Dia meminta Conny untuk menyampaikan ke saya agar tidak usah turun memenangkan Pilkada di Sumatera Utara (Ada Bobby Nasution menantu Jokowi); DKI; Jawa Timur; Jawa Tengah dan DIY," ujar Hasto.


Mr X mengatakan bahwa daerah tersebut sudah diatur dan calon Pak Jokowi akan menang sehingga jangan diganggu. Jika saya terus bergerak maka status tersangka akan dikeluarkan.


2. Pada saat bersamaan tadi pagi jam 3 dini hari waktu Papua, Ketua DPD PDI Perjuangan Papua, Hery Naap yang kebetulan menjadi calon Bupati Biak Numfor yang sangat populer, ditangkap dan digerebek oleh 30 Brimob dengan tiga mobil baracuda. Tuduhannya mengada-ada dan nampak nuansa politiknya. Ini sudah berlebihan.


3. Tekanan terhadap cagub dan cawagub PDI Perjuangan di Sulut, Sumut, Jateng, DKI, dan Jatim sangat tinggi. Penggunaan instrumen negara melalui Partai Coklat sudah berlebihan. Di Sulut saja dengan kepemimpinan Pak Olly Dondokambey yang merangkul pun masih diintimidasi. Intimidasi sangat kuat oleh polisi. Bahkan pendeta-pendeta gereja pun diperiksa dan dicek penggunaan dana hibah dari pemerintah daerah. Jateng, Jatim, dan Sumut juga sama intimidasinya.


Situasi tersebut termasuk ancaman ke saya sebagai tersangka tidak bisa saya diamkan. Maka saya melakukan perlawanan dalam kapasitas sebagai anak bangsa, bukan sebagai sekjen, sehingga segala risiko atas pernyataan saya, menjadi tanggung jawab saya sepenuhnya.


Dalam pandangan saya, daripada ditetapkan tersangka, lebih baik saya mendahului melakukan perlawanan. Dan itulah yang saya lakukan.


Mohon doa teman-teman semua, dan bantuannya untuk membantu memberikan penjelasan di sosial media dan juga di media mainstream.


Semua pernyataan saya pertanggungjawabkan dengan risiko apa pun. Ambisi kekuasaan Jokowi yang kita pikir selesai dengan Gibran menjadi wapres, ternyata semakin menjadi-jadi.


Buat kami, ini sudah persoalan bangsa dan negara, serta berkaitan dengan masa depan bangsa.


Di Jakarta saja permainan Jokowi seperti itu. Jadi kalau Jokowi memulai dari Jakarta karena perilakunya sendiri yang haus kuasa, harus diakhiri di Jakarta.


Terima kasih

Penulis blog