DEMOCRAZY.ID - Layanan pengaduan “Lapor Mas Wapres" yang dibuka Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka tak hanya membetot perhatian di dalam negeri. Media asing pun turut menyoroti. Salah satu media terkemuka di Asia yang berbasis di Singapura, Channel News Asia, menyoroti layanan “Lapor Mas Wapres" yang dianggap kontroversi. Dalam pemberitaannya, Channel News Asia menyinggung publik di Indonesia yang mempertanyakan apa manfaat layanan tersebut yang sekaligus dinilai sebagai sesuatu yang tak lazim yang dilakukan oleh seorang wakil presiden. Selain dianggap aneh , media asing yang memiliki jaringan luas di berbagai negara dan benua itu juga menyoroti banyaknya masyarakat Indonesia yang skeptis terhadap layanan Gibran tersebut. Meski layanan tersebut juga mendapat dukungan dari sebagian publik dan politisi, Channel News Asia menekankan banyak warga Indonesia yang mempertanyakan relevansinya dengan peran wakil presiden yang baru saja dilantik pada 20 Oktober lalu itu. Sebelu
DEMOCRAZY.ID - Layanan pengaduan “Lapor Mas Wapres" yang dibuka Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka tak hanya membetot perhatian di dalam negeri. Media asing pun turut menyoroti. Salah satu media terkemuka di Asia yang berbasis di Singapura, Channel News Asia, menyoroti layanan “Lapor Mas Wapres" yang dianggap kontroversi. Dalam pemberitaannya, Channel News Asia menyinggung publik di Indonesia yang mempertanyakan apa manfaat layanan tersebut yang sekaligus dinilai sebagai sesuatu yang tak lazim yang dilakukan oleh seorang wakil presiden. Selain dianggap aneh , media asing yang memiliki jaringan luas di berbagai negara dan benua itu juga menyoroti banyaknya masyarakat Indonesia yang skeptis terhadap layanan Gibran tersebut. Meski layanan tersebut juga mendapat dukungan dari sebagian publik dan politisi, Channel News Asia menekankan banyak warga Indonesia yang mempertanyakan relevansinya dengan peran wakil presiden yang baru saja dilantik pada 20 Oktober lalu itu. Sebelu