POLITIK

Mantan Politisi PDIP Ini Sebut Pramono Anung Akan 'Defisit Suara' di Jakarta Gara-Gara Anies Baswedan, Kenapa?

DEMOCRAZY.ID
November 24, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Mantan Politisi PDIP Ini Sebut Pramono Anung Akan 'Defisit Suara' di Jakarta Gara-Gara Anies Baswedan, Kenapa?



DEMOCRAZY.ID - Politikus Partai Gerindra sekaligus Menteri Perumahan Rakyat, Maruarar Sirait, menilai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pramono Anung-Rano Karno bakal ditinggalkan pendukung nonmuslim karena didukung Anies Baswedan.


"Kemudian pemilih-pemilih nonmuslim meninggalkan Rano Karno karena didukung Anies. Meninggalkan Pramono karena didukung oleh Anies. Ini kan baru terjadi belakangan," kata Maruarar Sirait di Cafe Parley, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).


Di satu sisi, masyarakat nonmuslim yang tadinya mendukung Pramono-Rano akan beralih dukungan ke pasangan Ridwan Kamil-Suswono. 


Hal tersebut lantaran adanya efek dukungan dari Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 Joko Widodo.


"Itu prediksi saya, karena konsolidasi terjadi. Makanya suara Pram makin lama makin turun karena pendukung Prabowo dan pendukung Jokowi konsolidasi," klaim Maruarar Sirait.


Diberitakan sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan mendukung Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024. 


Dukungan kepada Pramono, ditegaskan Anies, bukan coba-coba. Ia mendukung Pramono karena kenal dengan sosok pria asal Kediri itu dan telah bekerja bersama selama 30 tahun.


"Kita paham Jakarta membutuhkan gubernur yang tegas tapi stabil, tenang. Dan itu kombinasi yang dibutuhkan. Gubernur yang ungkapannya mempersatukan. Bisa berkomunikasi dengan semua, seluruh kalangan, sehingga dia mengayomi semua. Nah itulah yang saya lihat ada di Mas Pram," ujar Anies usai blusukan dan berdialog dengan warga Kapuk, Cengkareng bersama Pramono, Jakarta, Jumat (22/11/2024).


Anies juga bersyukur karena dalam program 100 hari pertamanya, Pramono Anung akan menyelesaikan permasalahan-permasalahan mendasar yang dialami warga Jakarta. 


Dengan begitu masyarakat kelas bawah Jakarta akan kembali lagi merasakan menjadi perhatian dan prioritas utama dari gubernurnya.


"Saya senang Mas Pram sudah mengindentifikasi hal-hal yang urgen, hal-hal yang penting yang harus diprioritaskan, dan itu yang membuat saya bersyukur," tutur Anies.


Dikatakan oleh Anies bahwa untuk membangun Jakarta dibutuhkan kolaborasi dengan sejumlah pihak. 


Ia pun menyambut baik komitmen Pramono Anung untuk berkolaborasi dengan Jakarta Plus.


"Jakarta kota kolaborasi dan Jakarta Plus kembali dikembalikan insyaallah itu menjadi simbol bahwa ini kota yang modern, yang maju," kata Anies.


Ia pun berharap Pramono dapat terpilih sebagai gubernur Jakarta pada 27 November nanti. 


"Mudah-mudahan tanggal 27 nanti kita akan melihat hasil Mas Pram menjadi gubernur terpilih. Insyaallah," ucapnya.


Dukungan Anies Baswedan Jadi Durian Runtuh untuk Pramono-Rano


Pengamat Politik dari Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai dukungan Anies Baswedan untuk Pramono Anung-Rano Karno alias Si Doel layaknya mendapat durian runtuh. 


Sehingga, membuat peluang Pramono-Rano memenangkan Pilkada Jakarta 2024 semakin besar dibandingkan kandidat lainnya.


"Dukungan terbuka Anies Baswedan ke Pramono memang cukup memberi dampak positif pada elektabilitas Pramono, mengingat pemilih Anies merupakan kelompok berbeda, ini bisa membuat Pramono mendapatkan tambahan suara signifikan," ujar Dedi Kurnia Syah kepada wartawan, Jumat (22/11/2024).


Diketahui, duet politisi senior PDIP itu sebelumnya juga disokong mantan Gubernur Jakarta Basuka Tjahaja Purnama alias Ahok, beserta kelompok pendukungnya. 


Dengan adanya Anies Baswedan, maka relawan Ahoker dan Anak Abah kini menjadi satu suara mendukung Pramono-Rano.


Hal itu diwujudkan saat mereka berkumpul di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, dan berikrar menggabungkan dukungan untuk paslon nomor urut 03 di Pilkada Jakarta 2024.


Dedi Kurnia pun membandingkan bentuk dukungan itu dengan sikap Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) kepada calon gubernur Jakarta nomor urut 01 Ridwan Kamil. 


Dukungan tersebut dinilainya lemah lantaran Jokowi tidak turun langsung berkampanye, sekalipun para pendukungnya sudah ada di barisan Ridwan Kamil sejak awal.


"Jadi (peran) Jokowi kurang membantu atau mendorong pertambahan suara bagi Ridwan," kata Dedi.


Berbanding terbalik dengan dukungan dari Anies Baswedan dan Anak Abah, yang kini membuat suara Pramono-Rano semakin kuat dan elektabilitasnya melonjak. 


Menurut Dedi, berbagai kelompok, khususnya pemilih yang belum menentukan pilihan, kini mulai melirik paslon nomor urut 03.


“Situasi ini membuat Pramono seolah mendapat gabungan suara dari banyak kelompok, ini membuat peluang kemenangan Pramono lebih besar dibanding kandidat lain,” Dedi menandaskan.


Dukungan Anies untuk Pramono Pengaruhi Swing Voter Kalangan Terdidik


Hal senada disampaikan Pengamat Komunikasi Politik M Jamiluddin Ritonga. 


Kata Jamiluddin, dukungan Anies Baswedan kepada Pramono Anung-Rano Karno akan mempengaruhi pemilih mengambang atau swing voter dari kalangan rasional dan terdidik.


"Dukungan Anies Baswedan akan mendongkrak elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno. Peluang itu sangat terbuka karena berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, masih ada 23,8 persen yang belum menentukan pilihannya. Sebagian besar dari mereka ini pemilih rasional dan terdidik," ujar Jamiluddin Ritonga kepada wawrtawan, Jumat (22/11/2024).


Survei Litbang Kompas sendiri dilakukan pada 20-25 Oktober 2024, dengan hasil menunjukkan elektabilitas Pramono-Rano 38,3 persen; Ridwan Kamil-Suswono 34,6 persen; dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana di angka 3,3 persen.


Menurut Jamiludin, masuknya Anies Baswedan berpotensi mempertebal selisih elektabilitas Pramono-Rano dengan Ridwan Kamil-Suswono. 


Dukungan itu berpeluang mempengaruhi pemilih rasional dan terdidik untuk menentukan paslon yang dijagokan, terlebih jika nyatanya swing voter itu adalah Anak Abah.


"Anak Abah tentu akan memilih paslon yang didukung Anies. Jumlah mereka ini relatif banyak, sehingga dapat mendongkrak elektabilitas Pramono-Rano lebih signifikan," jelas dia.


Jamaludin yakin, endorsement Anies Baswedan akan berpengaruh signifikan. Sebab, dia masih menjadi panutan sebagian warga Jakarta dari berbagai segmen, khususnya kalangan rasional.


"Namun untuk pemilih emosional, tokoh (endorsement) seperti Megawati dan Jokowi juga dapat berpengaruh. Dua sosok ini memang relatif diterima pemilih kurang emosional," katanya.


Sumber: Liputan6

Penulis blog