DEMOCRAZY.ID - Mantan Panglima ABRI (Pangab) Jenderal (Purn) Andi Muhammad Jusuf Amier sempat dituding ingin menggantikan Soeharto sebagai presiden RI. Informasi yang disampaikan jaringan intelijen Soeharto itu menyebut Jusuf berniat menggalang kekuatan internal untuk menjadi presiden. Isu itu muncul lantaran Jusuf kerap mengunjungi barak-barak prajurit, serta menaruh perhatian besar terhadap kesejahteraan dan perlengkapan pasukan. Kasak-kusuk mengenai keinginan Jusuf menggantikan Soeharto semakin kencang. Bahkan, kebiasaannya memberi kenaikan pangkat langsung di lapangan untuk prajurit berprestasi, dituding untuk mendulang popularitas. Bebarengan dengan mencuatnya isu tersebut, suatu malam, Soeharto mengumpulkan sejumlah menteri di Cendana untuk membahas masalah kenegaraan. Mereka yang hadir saat itu adalah, M Jusuf, Amir Machmud, Asintel Hankam Letjen LB Moerdani, dan Mensesneg Letjen Sudharmono. Dalam pertemuan itu Menteri Dalam Negeri, Amir Machmud, yang notabene adalah teman de
DEMOCRAZY.ID - Mantan Panglima ABRI (Pangab) Jenderal (Purn) Andi Muhammad Jusuf Amier sempat dituding ingin menggantikan Soeharto sebagai presiden RI. Informasi yang disampaikan jaringan intelijen Soeharto itu menyebut Jusuf berniat menggalang kekuatan internal untuk menjadi presiden. Isu itu muncul lantaran Jusuf kerap mengunjungi barak-barak prajurit, serta menaruh perhatian besar terhadap kesejahteraan dan perlengkapan pasukan. Kasak-kusuk mengenai keinginan Jusuf menggantikan Soeharto semakin kencang. Bahkan, kebiasaannya memberi kenaikan pangkat langsung di lapangan untuk prajurit berprestasi, dituding untuk mendulang popularitas. Bebarengan dengan mencuatnya isu tersebut, suatu malam, Soeharto mengumpulkan sejumlah menteri di Cendana untuk membahas masalah kenegaraan. Mereka yang hadir saat itu adalah, M Jusuf, Amir Machmud, Asintel Hankam Letjen LB Moerdani, dan Mensesneg Letjen Sudharmono. Dalam pertemuan itu Menteri Dalam Negeri, Amir Machmud, yang notabene adalah teman de