DEMOCRAZY.ID - Anggota Komisi III DPR RI dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al-Habsyi mempertanyakan pentingnya keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika kinerja kepolisian dan kejaksaan sudah baik. Mulanya, Aboe mempertanyakan kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin apakah Kejagung akan mendalami aliran dana dari Eks pejabat MA Zarof Ricar yang telah menerima total gratifikasi sebesar Rp920 Miliar untuk mengurus perkara di MA sejak tahun 2012 sampai 2022. "Apakah akan dilakukan pengembangan terhadap perkara tersebut Pak itu apakah Kejagung sudah mengetahui uang sebanyak itu untuk apa aja," tanya Aboe dalam rapat komisi III dengan Kejagung di Kompleks Parlemen, Rabu (13/11). Aboe menduga gratifikasi yang hampir tembus Rp1 triliun akan menyeret sejumlah nama pihak-pihak lain jika didalami. "Kalau nilainya sebesar itu tentunya banyak perkara yang sudah dibantu hamba Allah si ZR itu dan tentunya juga banyak pihak yang terlibat," tutur dia. Kemud
DEMOCRAZY.ID - Anggota Komisi III DPR RI dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al-Habsyi mempertanyakan pentingnya keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika kinerja kepolisian dan kejaksaan sudah baik. Mulanya, Aboe mempertanyakan kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin apakah Kejagung akan mendalami aliran dana dari Eks pejabat MA Zarof Ricar yang telah menerima total gratifikasi sebesar Rp920 Miliar untuk mengurus perkara di MA sejak tahun 2012 sampai 2022. "Apakah akan dilakukan pengembangan terhadap perkara tersebut Pak itu apakah Kejagung sudah mengetahui uang sebanyak itu untuk apa aja," tanya Aboe dalam rapat komisi III dengan Kejagung di Kompleks Parlemen, Rabu (13/11). Aboe menduga gratifikasi yang hampir tembus Rp1 triliun akan menyeret sejumlah nama pihak-pihak lain jika didalami. "Kalau nilainya sebesar itu tentunya banyak perkara yang sudah dibantu hamba Allah si ZR itu dan tentunya juga banyak pihak yang terlibat," tutur dia. Kemud