Catatan Agustinus Edy Kristianto: 100 hari pemerintahan diisi fenomena pejabat TTB: Tiba-Tiba Baik! Retret di Magelang memakai duit pribadi Presiden. Menteri Perumahan menyumbang tanah 2,5 hektare dekat PIK untuk program 3 juta rumah, bekerja sama dengan seorang taipan properti yang akan membangun perumahan itu. Seorang wakil di KSP memberikan 1,4 hektare di Palangka Raya. Utusan khusus presiden meminta perusahaan hiburannya menyumbang acara untuk negara dengan uang pribadi. Ternyata, tak hanya "sumbangan" yang (kalau benar) berasal dari kantong pribadi, bantuan yang bersumber dari APBN—seperti bansos (tahun 2024 anggaran bansos mencapai Rp157 triliun)—juga dianggap sebagai kebaikan hati pejabat. Dinasti Mulyono tampaknya memanfaatkan sentimen ini dengan baik untuk terus berkuasa. Tafsiran kasarnya: masyarakat cenderung tidak peduli dari mana uang atau bantuan berasal. Yang penting, siapa yang memberi berarti baik dan layak dipilih terus. Sebaliknya, yang mengkritik diangga
Kabarnya Ada Pejabat Yang Baru 'Disogok' All New Maybach Untuk Mendukung Kebijakan Tertentu
November 13, 2024
0
Komentar
Catatan Agustinus Edy Kristianto: 100 hari pemerintahan diisi fenomena pejabat TTB: Tiba-Tiba Baik! Retret di Magelang memakai duit pribadi Presiden. Menteri Perumahan menyumbang tanah 2,5 hektare dekat PIK untuk program 3 juta rumah, bekerja sama dengan seorang taipan properti yang akan membangun perumahan itu. Seorang wakil di KSP memberikan 1,4 hektare di Palangka Raya. Utusan khusus presiden meminta perusahaan hiburannya menyumbang acara untuk negara dengan uang pribadi. Ternyata, tak hanya "sumbangan" yang (kalau benar) berasal dari kantong pribadi, bantuan yang bersumber dari APBN—seperti bansos (tahun 2024 anggaran bansos mencapai Rp157 triliun)—juga dianggap sebagai kebaikan hati pejabat. Dinasti Mulyono tampaknya memanfaatkan sentimen ini dengan baik untuk terus berkuasa. Tafsiran kasarnya: masyarakat cenderung tidak peduli dari mana uang atau bantuan berasal. Yang penting, siapa yang memberi berarti baik dan layak dipilih terus. Sebaliknya, yang mengkritik diangga