DEMOCRAZY.ID - Keputusan mantan Presiden ke-7 RI Jokowi ikut mengkampanyekan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin, disinyalir bentuk kepanikan. Pilkada Jateng mempertemukan dua figur kuat dengan latar belakang militer dan kepolisian. Mereka adalah mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan mantan Kapolda Jawa Tengah Komjen (Purn) Ahmad Luthfi. Andika Perkasa yang kini menjadi kader PDIP akan berhadapan dengan Ahmad Luthfi, yang dikenal sebagai "orangnya Jokowi". "Jokowi sengaja memilih orang payah seperti ini karena tau nggak akan jadi pesaing anaknya kelak, dan nggak ingin calon seperti Andika Perkasa menang karena takut akan menjadi pesaing anaknya kelak," kata pegiat media sosial Chusnul Chotimah di akun X. Chusnul menilai Ahmad Luthfi telah gagal memberantas judi online di Jawa Tengah saat menjabat Kapolda Jateng. "Judi online sudah merusak negara kita dan memakan banyak korban, masak...
DEMOCRAZY.ID - Keputusan mantan Presiden ke-7 RI Jokowi ikut mengkampanyekan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin, disinyalir bentuk kepanikan. Pilkada Jateng mempertemukan dua figur kuat dengan latar belakang militer dan kepolisian. Mereka adalah mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan mantan Kapolda Jawa Tengah Komjen (Purn) Ahmad Luthfi. Andika Perkasa yang kini menjadi kader PDIP akan berhadapan dengan Ahmad Luthfi, yang dikenal sebagai "orangnya Jokowi". "Jokowi sengaja memilih orang payah seperti ini karena tau nggak akan jadi pesaing anaknya kelak, dan nggak ingin calon seperti Andika Perkasa menang karena takut akan menjadi pesaing anaknya kelak," kata pegiat media sosial Chusnul Chotimah di akun X. Chusnul menilai Ahmad Luthfi telah gagal memberantas judi online di Jawa Tengah saat menjabat Kapolda Jateng. "Judi online sudah merusak negara kita dan memakan banyak korban, masak...