DEMOCRAZY.ID - Penangkapan mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong atas dugaan kasus korupsi terus mendapat sorotan publik.
Netizen kini menghubungkan ucapan lawas Mahfud MD dengan penangkapan Tom Lembong.
Perlu diketahui, Tom Lembong ditangkap oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus dugaan korupsi impor gula periode 2015-2016 pada Selasa (29/10/2024) lalu.
Tom Lembong diduga membuat kebijakan yang melanggar hukum sehingga negara menderita kerugian Rp 400 miliar.
Netizen sekaligus Postdoctoral Researcher dari Inha University, Ardianto Satriawan (@ardisatriawan) mengunggah kembali pernyataan mantan Menkopolhukam RI, Mahfud MD.
Prof. Mahfud pernah mengungkap sindiran tentang 'intelektual tukang' dan 'pasal pesanan' pada 2017 lalu.
"Setiap kasus bisa dicari pasal benar atau salahnya menurut hukum. Tinggal siapa yang lihai mencari atau membeli. Intelektual tukang bisa mencarikan pasal-pasal sesuai dengan pesanan dan bayarannya," cuit Mahfud MD.
Cuitan tersebut di-repost oleh mantan dosen ITB, Ardianto Satriawan (@ardisatriawan) dengan memberikan beberapa kalimat sindiran terkait penangkapan Tom Lembong.
"Kalau potensi merugikan negara bisa dihukum, mari hukum orang-orang yang matiin lampu, karena PLN kehilangan pendapatan dari hilangnya daya yang dipakai. Pilih JNE, karena Pos Indonesia jadi nggak dapat untung. Isi bensin di Shell, karena Pertamina jadi nggak untung," cuit @ardisatriawan. Postingan tersebut viral dan menuai beragam komentar dari netizen lain.
[DOC]
Kalau "potensi merugikan negara" bisa dihukum, mari hukum orang-orang yang:
— Ardianto Satriawan (@ardisatriawan) November 1, 2024
1) Matiin lampu, karena PLN kehilangan pendapatan dari hilangnya daya yang dipakai.
2) Pilih JNE, karena Pos Indonesia jadi gak dapat untung.
3) Isi bensin di Shell, karena Pertamina jadi gak untung.… https://t.co/Slfd0Hi9OI
"Agak offside sih ini pak dosen. Lebih nyambung kalau dibahas ke food estate, KCIC, bandara kertajati, YIA, mandalika, yang sama-sama ada unsur kebijakan dan 'potensi kerugian' negara," kata @ka**pe*agang.
"Menabung juga merugikan negara. Ngapain kalian simpan duit? Belanja dong, biar negara dapat 12 persen," cuit @mal**b**gun.
"Padahal ada menteri yang bawahannya beli IPO startup eh sekarang sahamnya terjun bebas. Rugi triliunan malah," pendapat @na**sh*08.
"Kalau pembangunan jalan tol yang habis puluhan triliun, terus dijual ke swasta dengan harga murah, ada kerugian negara nggak di situ?" sindir @ja**tp*us.
Sumber: Suara