DEMOCRAZY.ID - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menganggap pasangan calon kepala daerah Jawa Tengah Ahmad Luthfi-Taj Yasin tidak layak menjadi pemimpin.
Ini merespons langkah yang dilakukan Luthfi-Yasin usai keduanya meminta Jokowi untuk menjadi juru kampanye.
“Siapapun calon pemimpin daerah yang meminta endorse ke Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), menunjukkan tak memiliki mentalitas dan tak layak menjadi seorang pemimpin,” kata Hasto melalui keterangan tertulis pada Ahad, 3 November 2024.
Hasto mengatakan pasangan calon penantang Andika Perkasa-Hendrar Prihadi itu menunjukkan lemahnya mental mereka sebagai pemimpin karena harus didukung oleh sosok yang dinilai memiliki kuasa.
“Tidak layak untuk menjadi pemimpin karena mereka harus mendatangkan leverage power,” ujarnya.
Hasto Kristiyanto menduga para calon kepala daerah yang mendatangi Jokowi mengingkan adanya campur tangan dari aparatur negara di Pilkada.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk bergerak jika terjadi upaya-upaya campur tangan aparat negara serta oknum penegak hukum dalam Pilkada serentak ini.
“Mencari pemimpin yang bergerak ke bawah, bukan yang mencari restu-restu, itu model-model lama. Itu mental pemimpin yang tidak kuat,” ujar Hasto.
Usai purna tugas pada 20 Oktober lalu, Jokowi kembali ke Solo.
Di hari kepulangannya, Jokowi disambut dan ditemui sejumlah calon kepala daerah, termasuk Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen di Sumber, Solo, Jawa Tengah, pada Ahad malam, 20 Oktober 2024.
Dalam pertemuan itu, Jokowi mengaku tidak memberikan arahan khusus kepada mereka.
"Ya tadi (menemui calon-calon kepala daerah). Kan ngumpul di sini. Saya ajak masuk barang 5 menit-5 menit. Tidak ada arahan," ujar Jokowi saat ditemui wartawan di kediaman di Sumber, Ahad malam.
Jokowi mengatakan para calon kepala daerah itu mengajaknya untuk ikut berkampanye.
"Semuanya," kata dia.
Namun dia mengatakan hanya ingin tidur dalam sehari-dua hari ini.
"Saya mau tidur."
Soal kemungkinan dia ikut berkampanye di lain waktu, ia mengatakan akan melihatnya nanti.
"Ya nanti dilihat," kata Jokowi.
Sumber: Tempo