DEMOCRAZY.ID - Analis komunikasi politik sekaligus Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio alias Hensat ternyata turut memantau kinerja Gibran Rakabuming Raka setelah resmi menjabat sebagai Wakil Presiden (Wapres).
Diketahui, usai menjabat orang nomor dua di RI, Gibran memang getol berkeliling ke sejumlah sekolah untuk memantau uji coba program makan siang bergizi gratis, yang menjadi salah satu program unggulannya bersama Presiden Prabowo Subianto di masa kampanye Pilpres 2024.
Namun, menurut Hensat, kekinian pemberitaan soal Gibran membagi-bagikan susu dan buku ke anak sekolah dianggap sepi.
Lantaran disebut jarang muncul blusukan ke masyarakat, Hensat penasaran jika kenapa Gibran tak lagi melanjutkan aktivitasnya untuk memantau program makan siang gratis bergizi yang sempat digembar-gemborkan di awal putra Jokowi itu menjabat sebagai wapres.
Lewat cuitan di akun X pribadinya, Hensat pun mencurigai apakah ada sesuatu yang membuat Gibran kini jarang tampil ke publik.
"Tumben Wapres adem ayem gak ada berita-berita bagi susu, bagi buku de el el, ditegur atau kehabisan bahan?" demikian cuitan Hensat dikutip Senin (18/11/2024).
Unggahan Hensat yang menyoroti Gibran yang kekinian sepi pemberitaan soal bagi-bagi susu tersebut sontak diramaikan netizen dengan beragam komentar.
Namun, kebanyakan netizen justru turut memberikan komentar sarkartis kepada Gibran.
Bahkan, ada netizen yang mengaitkan kegiatan Gibran yang jarang tampil blusukan dengan akun Kaskus Fufufufa.
Akun yang bikin geger karena komentar kontroversialnya itu belakangan memang disebut-sebut adalah milik Gibran dari temuan bukti-bukti yang sempat mencuat ke publik.
"Mungkin lagi belajar menghadapi wartawan," sindir akun @lo******.
"Habis logistik sepertinya, dan masih mikir mulai mencari bahan pencitraan baru," celetuk akun @Ab*********.
"Lagi sibuk ngehapusin postingan fufufafa," timpal akun @ha********.
Di sisi lain, tak sedikit netizen yang juga berpikiran sama dengan kecurigaan Hensat usai Gibran tak lagi bagi-bagi susu dan buku kepada siswa sekolah.
"Bisa jadi ditegur. Sebab bagi2 sesuatu kepada kerumunan massa hanya mengundang kerumunan orang tanpa ada nilai sama sekali untuk pendidikan karakter bangsa. Dengan cara itu rakyat di didik untuk selalu tangan dibawah bukan diatas . Itu gaya era kolonial untuk menaklukkan rakyat," cuit akun @68**********.
tumben Wapres adem ayem gak ada berita-berita bagi susu, bagi buku de el el, ditegur atau kehabisan bahan?
— Hendri Satrio #Hensa (@satriohendri) November 18, 2024
Kira besok nonton lg gak ya? pic.twitter.com/JnrFguDc0r
— Bawang godong (@GodongBawang) November 18, 2024
Next item...
— ANTI PINOKIO (@horastondi03) November 18, 2024
yang mau dibagi si Fufufafaa anak iblis lahir dari rahim betina LAKNAT berpaham komunis 👇🏿🤣🤣🤣 pic.twitter.com/E63ySa4940
ditegus mas,karena dia pic.twitter.com/n6Q0aesgHU
— Forgetit (@Fargus00200873) November 18, 2024
— anto suro (@anto_suro) November 18, 2024
Sumber: Suara