DEMOCRAZY.ID - Sejak awal, kalangan ekonom menilai megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) yang digagas eks Presiden Jokowi, minim perencanaan. Termasuk sumber pendanaannya. Maklumlah, IKN bukan proyek receh karena perlu dana Rp466 triliun. Kini, tampuk pemerintahan beralih ke Presiden Prabowo, potensi IKN menjadi mangkrak mendekat. Karena itu tadi, keuangan negara tak sanggup membiayai pembangunan IKN yang masih jauh dari sempurna. Masih jauh dari layak untuk dijadikan sebuah ibu kota negara. Alhasil, mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang kini menjabat Kepala otorita IKN (OIKN), Basuki Hadimuljono ketiban apes. Dia harus bersusah payah mencari duit besar untuk melanjutkan pembangunan IKN. termasuk mencari utangan ke berbagai pihak, termasuk Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB). Basuki mengtakan, pertemuan OIKN dengan ADB telah digelar untuk membahas percepatan pembangunan IKN. Rencananya, OIKN akan menyampaikan usulan
DEMOCRAZY.ID - Sejak awal, kalangan ekonom menilai megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) yang digagas eks Presiden Jokowi, minim perencanaan. Termasuk sumber pendanaannya. Maklumlah, IKN bukan proyek receh karena perlu dana Rp466 triliun. Kini, tampuk pemerintahan beralih ke Presiden Prabowo, potensi IKN menjadi mangkrak mendekat. Karena itu tadi, keuangan negara tak sanggup membiayai pembangunan IKN yang masih jauh dari sempurna. Masih jauh dari layak untuk dijadikan sebuah ibu kota negara. Alhasil, mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang kini menjabat Kepala otorita IKN (OIKN), Basuki Hadimuljono ketiban apes. Dia harus bersusah payah mencari duit besar untuk melanjutkan pembangunan IKN. termasuk mencari utangan ke berbagai pihak, termasuk Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB). Basuki mengtakan, pertemuan OIKN dengan ADB telah digelar untuk membahas percepatan pembangunan IKN. Rencananya, OIKN akan menyampaikan usulan