POLITIK

Gak Etis! Kritik Gibran Bagi-Bagi Sembako Ditulis 'Bantuan Wapres', Analis: Mendegradasi Derajat Jabatan Seorang Wapres!

DEMOCRAZY.ID
November 30, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Gak Etis! Kritik Gibran Bagi-Bagi Sembako Ditulis 'Bantuan Wapres', Analis: Mendegradasi Derajat Jabatan Seorang Wapres!



DEMOCRAZY.ID - Analis Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai bantuan sembako yang diberikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk korban banjir di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, layak dipersoalkan.


Pasalnya, kata dia, bantuan tersebut tak layak disebut "Bantuan Wapres Gibran" jika anggarannya menggunakan APBN.


"Bantuan itu layak dipersoalkan karena sembako ditempatkan di tas warna biru yang bertuliskan Bantuan Wapres Gibran. Penyebutan Bantuan Wapres Gibran sangat tak layak bila anggaran sembako itu bersumber dari APBN," kata Jamiluddin, Sabtu (30/11/2024).


Menurutnya, kalau sembako itu didanai dari APBN, maka idealnya disebut Bantuan Pemerintah atau Bantuan Negara. Dengan begitu, bantuan itu tidak di persepsi orang sebagai bantuan pribadi.


Selain itu, kata dia, bila pemberian sembako sebagai bantuan pemerintah atau bantuan negara, maka lebih baik itu dilakukan Kementerian Sosial. Sebab hal itu memang bagian tugas dari kementerian tersebut.


"Dengan begitu, pemberian bantuan, termasuk sembako, sudah diberikan oleh lembaga yang tepat. Hal ini akan menjauhkan persepsi di tengah masyarakat bahwa bantuan itu bernuansa politis," katanya.


"Orang juga tidak menafsirkan pemberian bantuan itu sebagai persiapan Pilpres 2029," sambungnya.


Untuk itu, kata dia, sudah saatnya Gibran sebagai Wapres tidak lagi membagi-bagi sembako yang pendanaannya dari APBN. 


Selain bisa ditafsirkan sangat politis, juga tak elok kalau Wapres tugasnya hanya bagi-bagi sembako dan kegiatan serimonial.


"Hal itu tentu dapat mendegradasi derajat seorang wapres. Wapres harus dikembalikan sesuai fungsi dan tugasnya sebagaimana diatur dalam perundang-undangan," katanya.


"Pembagian sembako sudah selayaknya diserahkan ke Menteri sosial. Dengan begitu, wapres sudah menempatkan Kementerian Sosial sesuai fungsi dan tugasnya secara proporsional," Jamiluddin menambahkan.


Gibran Bagi-bagi Sembako Bertuliskan Bantuan Wapres, Ray Rangkuti Desak Transparansi Dana yang Dipakai


Pengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, mendesak Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menjelaskan sumber dana bantuan sembako yang diberikan bertuliskan "Bantuan Wapres Gibran".


"Dan di atas semua itu harus ada transparansi sumber dana yang dipakai," kata Ray saat dihubungi, Sabtu (30/11/2024).


Ia menegaskan, soal adanya sembako yang diberikan kepada warga Jakarta Timur bertuliskan Bantuan Wapres Gibran tidak tepat dilakukan.


"Tentu langkah ini kurang tepat dilakukan. Cara-cara seperti ini sudah semestinya ditanggalkan. Sebab, tidak ada bantuan presiden atau wakil presiden. Yang ada adalah bantuan pemerintah," ujarnya.


Menurutnya, itu satu kesatuan sistem dari presiden, wakil presiden, menteri dan sebagainya. Jadi, kata dia, tidak tepat hanya disebutkan bantuan Wapres.


"Kecuali, tentu saja, bantuan itu berasal dari dana sendiri. Bukan negara," ungkapnya.


Untuk itu, kata dia, jika bantuan itu dari kantong pribadi Gibran maka cukup dalam bantuan dituliskan nama pemberi dan tidak harus ada jabatan.


"Jikapun itu dilakukan, seharusnya tidak membawa jabatan wakil presiden. Cukup menyatakan nama tanpa embel-embel jabatan negaranya," pungkasnya.



Sumber: Suara

Penulis blog