DEMOCRAZY.ID - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka bersama Pj Gubernur DKI, Teguh Setyabudi, membagikan makan siang gratis di SDN 15 Slipi dan SLB 05, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (19/11/2024).
Seharusnya, pembagian makan bergizi gratis tersebut dilakukan pukul 09.30 WIB. Namun ada keterlambatan atas kedatangan Gibran Rakabuming.
Hal ini menyebabkan seorang bocah SD nyaris pingsan menunggu kedatangan Gibran.
Ia menunggu Gibran demi dibagikan makan siang gratis di sekolahnya, SDN 15 Slipi, Palmerah, Jakarta Barat.
Diketahui, para siswa di kelas II SDN 15 Slipi sejak awal sudah tidak sabar ingin menyantap makanan siang gratis tersebut.
Namun sampai pukul 10.00 WIB lebih, siswa SD belum juga makan karena masih menunggu kedatangan Gibran.
Hingga salah satu siswa kelas II B bernama Habibi hampir pingsan. Rupanya, ia belum sarapan sejak dari rumah.
Siswa kelas 2 SD tersebut diduga sengaja tidak makan dari rumah karena akan mendapat makan bergizi gratis dari sekolah.
Hal itu diungkap guru kelas, Suriadin. Ia mengatakan, siswanya sempat dibawa ke ruang unit kesehatan sekolah (UKS) SDN 15 Slipi.
"Sebelum dibawa saya cek jidatnya (kening) enggak panas, saya pegang perutnya panas," tuturnya.
"Dia belum makan ternyata, makanya hampir pingsan," imbuhnya, dilansir dari Tribunnews.com.
Menurut Suriadin, di UKS, siswa tersebut sempat diminta untuk istirahat dan diberikan teh hangat.
Tapi karena takut Gibran datang, siswa tersebut ingin kembali ke ruang kelasnya.
Suriadin akhirnya meminta roti ke siswa lain untuk mengganjal perut Habibi yang lapar.
"Infonya, sih, 10 menit lagi sampai, sampai pukul 10.13, belum makan siswanya," pungkas Suriadin.
Sementara itu, seorang siswa Sekolah Dasar (SD) menangis sesenggukan setelah tak kebagian susu dari Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka. Aksi tersebut kemudian viral beredar di media sosial.
Saat itu, Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, sedang melakukan kunjungan ke Tana Toraja, Sulawesi Selatan, pada Rabu (13/11/2024) siang.
Gibran sekalian membagikan susu, buku, dan sejumlah peralatan sekolah ke sejumlah siswa yang berbaris menyambutnya.
Momen ini terjadi di sepanjang jalan protokol menuju lokasi penutupan Sidang Raya ke-18 Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI).
Akan tetapi, di balik momen bahagia tersebut, ada kisah sedih yang dialami seorang pelajar SD bernama Shein.
Shein yang tidak mendapatkan susu dan bingkisan dari Wapres tersebut tampak menangis hingga sesenggukan.
Video berdurasi kurang lebih satu menit yang merekam momen itupun viral di media sosial setelah dibagikan oleh warga yang merasa kasihan kepada anak tersebut.
Dalam video viral tersebut, Shein mengungkapkan rasa kecewanya. Shein mengaku sudah menunggu di jalan sejak pagi hari untu menyambut Gibran.
Akan tetapi saat Wapres tiba dan membagikan bingkisan, dirinya tidak kebagian.
Diketahui, kedatangan Gibran ke Toraja dan Toraja Utara tersebut menjadi magnet warga setempat.
Dilansir dari Kompas.com, banyak anak-anak yang menantikan kesempatan untuk berfoto bersama.
Bahkan mereka membentangkan spanduk bertuliskan pesan, "Selamat datang pak Gibran, Bolehkah Foto?".
Gibran menutup acara tersebut dan meminta maaf atas keterlambatannya hadir, dikarenakan banyaknya warga yang ingin menyapa sepanjang jalan.
"Mohon maaf tadi saya terlambat karena keluar dari bandara sampai di sini."
"Tadi lewat kanor Sinode juga, kiri-kanan banyak warga yang ingin menyapa, jadi tidak sopan kalau lewat begitu saja."
"Jadi di beberapa titik terpaksa saya turun bagikan susu, buku, dan perlengkapan sekolah," kata Gibran.
Sementara di tempat lain, para petugas pelaksanaan program uji coba makan siang gratis di SDN 166 Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), dibuat terharu.
Pasalnya siswi Sekolah Dasar bernama Devi memilih tidak melahap di tempat makanan dan minuman bergizi yang dihidangkan.
Ia justru ingin membawa pulang makanan tersebut, dan alasannya cukup mengharukan.
Momen mengharukan ini terjadi saat pembagian uji coba makan siang gratis yang berlangsung pada Sabtu (16/11/2024).
Rupanya, Devi memilih untuk tidak menyantap makanan yang diberikan oleh jajaran Polda Sumatera Selatan.
Tak menyentuh menu, Devi justru ingin membawa pulang makanan tersebut untuk dimakan bersama ibunya di rumah.
Terlihat dalam video yang beredar, Devi duduk di meja, sedangkan teman-temannya sudah mulai lahap menikmati makanan yang berisi nasi dan lauk pauk.
Seorang polisi wanita (polwan) yang mengenakan rompi bertanya, mengapa Devi tidak menyantap makanannya.
"Kenapa enggak dimakan, sayang?" tanya Polwan tersebut.
"Untuk mama," jawab Devi dengan mata berkaca-kaca.
Meskipun dibujuk untuk menyantap makanan, Devi tetap ingin membawa makanan tersebut pulang.
"Nanti Devi lapar?" tanya petugas.
"Enggak," jawab Devi singkat.
Diketahui, Devi merupakan anak yatim setelah ayahnya meninggal.
Sejak itu, ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sekitar kediaman mereka yang terletak di Balayudha untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Papa sudah meninggal. Mama ngepel di rumah orang," kata Devi dengan suara lirih.
Polwan yang menanyai Devi tampak tidak bisa menahan air mata melihat kisah sedih yang dialami siswi SD tersebut. Di akhir video, teman-teman Devi memberi semangat untuknya.
Sementara itu, Kabid Bia APK Bidkeu Polda Sumsel AKBP Kuncahyono, yang memimpin pelaksanaan uji coba makan siang gratis tersebut, membenarkan adanya video tersebut.
Menurut Kuncahyono, program ini adalah bagian dari dukungan Polda Sumsel terhadap program pemerintah pusat yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Kegiatan ini merupakan perintah Kapolda Sumsel dalam rangka mendukung program pemerintah Presiden Prabowo."
"Memberikan makanan sehat bergizi kepada anak-anak Sekolah Dasar," ujar Kuncahyono.
Sumber: Tribun