POLITIK

Anggap Jadi Wapres Cuma Untuk Persiapan Pemilu 2029, Rocky Gerung: Fungsi Gibran Itu Apa?

DEMOCRAZY.ID
November 25, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Anggap Jadi Wapres Cuma Untuk Persiapan Pemilu 2029, Rocky Gerung: Fungsi Gibran Itu Apa?



DEMOCRAZY.ID - Jurnalis Hersubeno Arief dalam wawancara bersama pengamat politik Rocky Gerung menyebut legalitas Gibran Rakabuming Raka akan merosot. 


Ini dikarenakan publik hingga anggota kabinet akan menyalahkan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi akibat kacaunya perekonomian negara pada saat Jokowi menjabat.


Pertumbuhan ekonomi RI selama pemerintahan Presiden RI Ke-7 Jokowi selalu berada di angka sekitar 5 persen, padahal janjinya pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7 persen selama menjabat.


"Bagaimanapun manuver politik Jokowi, tapi saya pikir dengan melihat kondisi keuangan negara seperti sekarang ini, mau tidak mau basis legitimasi Gibran akan makin merosot karena publik bahkan anggota kabinet itu pasti menyalahkan bapaknya Gibran," kata Hersubeno Arief yang dikutip pada akun Youtube Rocky Gerung Official, berjudul Tinggalkan Ridwan Kamil di Jakarta, Jokowi Pilih Bertarung Habis Di Jateng, Senin (25/11/2024).


Terkait itu, Rocky Gerung memberikan tanggapan bahwa Gibran tidak ada fungsinya dalam kabinet karena kesulitan ketika menghitung efisiensi. 


Dimana beban itu hanya dipikirkan oleh beberapa menteri saja.


"Nah ini yang memungkinan kita menduga, bahwa akan ada kesulitan di dalam kabinet ketika menghitung efisiensi, dan dalam keadaan semacam itu, tentu beban itu, hanya dipikirkan oleh tiga atau empat menteri yang secara kekuatan otaknya mampu memprediksi kemungkinan APBN itu nyungsep, nah Gibran ngapain sebagai wakil presiden maksud saya tuh," kata Rocky Gerung.


Rocky kemudian menganggap kehadiran Gibran di pemerintahan hanya mempersiapkan diri untuk pemilihan presiden yang akan datang pada tahun 2029.


"Jadi, fungsi Gibran itu apa? ya, mempersiapkan diri dia ke 2029, nah persiapannya udah batal sejak sekarang kan jadi pentingnya sudah enggak ada sebetulnya secara teknis, kapasitas sang Mas Wapres itu kan, jadi buat apa beliau ada di situ lagi," jelas Rocky.


Terakhir, Rocky mengamati bahwa Gibran akan tersingkir di dalam pertandingan psikologi politik di kabinetnya sendiri dengan keterkaitan hubungan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri di parlemen.


"Gibran akan tersingkir di dalam pertandingan psikologi politik di kabinetnya sendiri, apalagi jika dimasukkan variabel yang harus menghitung kekuatan Prabowo dan Ibu Mega di parlemen, jadi kimia antara Mega dan Prabowo akan membatalkan kimia antara Prabowo dan Jokowi dengan akibat Gibran itu juga jadi nonfaktor di dalam politik," pungkas Rocky.


Sumber: Suara

Penulis blog