DEMOCRAZY.ID - KFC Indonesia dilaporkan mengalami kerugian yang cukup drastis.
Lantas apa yang membuat gerai makanan cepat saji itu bangkrut hingga harus mem-PHK banyak karyawan? Simak ulasannya berikut ini.
Disitat dari chanel YouTube Kurikulum Saham Indonesia, ada 2.200 karyawan lebih yang di PHK oleh KFC Indonesia.
Sebenarnya ada apa sih? Ini kondisi ekonomi Indonesia yang lagi tidak baik-baik atau ada dengan KFC?
Nah siapa nih yang udah lama enggak makan di KFC?
Ternyata di balik ayam crispynya yang kriuk-kriuk itu, KFC Indonesia lagi dalam kondisi yang tidak baik saja.
Perusahaan tersebut rugi sampai ratusan miliar rupiah dan harus tutup puluhan gerai di Indonesia.
Kira-kira ada apa ya sama KFC ini?
Usut punya usut, PT Fast Food Indonesia Tbk atau KFC Indonesia lagi mengalami kerugian besar banget.
Sampai kuartal tiga di tahun 2024 ini kerugian mereka naik jadi Rp 557 miliar.
Setengah triliun rupiah ya. Kondisi itu meningkat 266 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang masih Rp 152 miliar kerugiannya.
Bayangin aja, ini kerugiannya loh yang naik bukan keuntungannya. Kira-kira kenapa ya?
Nah ini bukan cuma soal rugi-rugi aja. Income atau pendapatan KFC Indonesia juga turun banget guys.
Dari Rp 4,6 triliun di tahun 2023, sekarang cuma Rp 3,59 triliun dan kalau disimak lebih dalam lagi, semua lini pendapatan mereka juga kena imbas.
Baik itu penjual makanan, minuman, komisi penjualan sampai jasa antar semuanya turun.
Sepertinya memang daya beli masyarakat lagi menurun jadi banyak orang mulai pikir-pikir buat makan di luar.
Apalagi banyak KFC generik di pinggir jalan yang tidak kalah enaknya.
Nah kalau ada yang penasaran kenapa beban pokok penjualannya juga turun ternyata emang seiring dengan pendapatan yang berkurang.
Beban pokok KFC juga ikut menyusut sekira 12 persen. Tapi meskipun beban turun tetap enggak cukup untuk nutup kerugian mereka yang udah besar.
Jadi kelihatan banget KFC lagi kesulitan ngatur cash flow mereka biar stabil.
Kemudian ternyata salah satu penyebab kerugian besar KFC Indonesia adalah konflik timur tengah yang membuat beberapa konsumen memboikot brand-brand asal Amerika.
Manajemen KFC juga mengakui hal ini dalam laporan terbarunya. Jadi ini bukan hanya soal kondisi ekonomi lokal saja, tapi ada pengaruh geopolitik global juga.
Akibat dari semua ini, sebanyak 47 gerai KFC di Indonesia akhirnya harus ditutup. Per September 2024 ada 715 gerai. Sementara di akhir tahun 2023 masih ada 762.
Selain itu jumlah karyawan dikabarkan juga turun drastis, dari 15.989 jadi 13.715 orang.
Sumber: VIVA