DEMOCRAZY.ID - Para calon kepala dan wakil kepala daerah dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang maju pada Pilkada 2024 tumbang di lumbung suara tradisional mereka di DKI Jakarta, Depok, dan Jawa Barat. Di Jakarta, berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Ridwan Kamil dan Suswono keok melawan Pramono Anung-Rano Karno. Suswono merupakan kader senior PKS yang pernah menjabat jadi Menteri Pertanian di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kemudian di Depok, pasangan calon Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq yang diusung PKS dan Golkar juga tumbang berdasarkan quick count lembaga survei. Mereka kalah dari rivalnya, Supian Suri-Chandra Rahmansyah. Demikian pula di Jawa Barat. Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang maju jadi calon gubernur kalah dari Dedi Mulyadi. Syaikhu maju bersama putra Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie. Mengapa hal ini bisa terjadi? Apakah dominasi PKS di daerah-daerah tersebut sudah memudar? Pengamat politik dari Universitas Paramadina Arif S
[ANALISIS] Runtuhnya Dominasi PKS di Depok, Jakarta, dan Jawa Barat
November 28, 2024
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Para calon kepala dan wakil kepala daerah dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang maju pada Pilkada 2024 tumbang di lumbung suara tradisional mereka di DKI Jakarta, Depok, dan Jawa Barat. Di Jakarta, berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Ridwan Kamil dan Suswono keok melawan Pramono Anung-Rano Karno. Suswono merupakan kader senior PKS yang pernah menjabat jadi Menteri Pertanian di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kemudian di Depok, pasangan calon Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq yang diusung PKS dan Golkar juga tumbang berdasarkan quick count lembaga survei. Mereka kalah dari rivalnya, Supian Suri-Chandra Rahmansyah. Demikian pula di Jawa Barat. Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang maju jadi calon gubernur kalah dari Dedi Mulyadi. Syaikhu maju bersama putra Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie. Mengapa hal ini bisa terjadi? Apakah dominasi PKS di daerah-daerah tersebut sudah memudar? Pengamat politik dari Universitas Paramadina Arif S