POLITIK

[ANALISIS] Anak Abah-Ahoker Dukung Pramono-Rano, Pilgub Jakarta Satu Putaran?

DEMOCRAZY.ID
November 18, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
[ANALISIS] Anak Abah-Ahoker Dukung Pramono-Rano, Pilgub Jakarta Satu Putaran?



DEMOCRAZY.ID - Deklarasi dukungan dari relawan 'Anak Abah' dan 'Ahoker' menambah kekuatan pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno pada Pilgub Jakarta 2024.


Anak Abah merupakan sebutan untuk para pendukung mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan, sementara Ahoker adalah kelompok militan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Kedua kelompok pendukung ini siap memenangkan Pramono-Rano.


Di sisi lain, Anies telah menerima kunjungan Pram-Rano di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Jumat (15/11) pagi. Momen pertemuan itu diunggah Anies lewat akun Instagramnya.


Anies sempat mengalungi syal oranye bermotif ondel-ondel kepada Si Doel, sedangkan Pramono mengenakan yang berwarna putih. Anies didampingi istrinya Fery Farhati menyambut kedatangan Pramono-Rano.


Sementara itu, Ahok yang juga Ketua DPP PDI-Perjuangan mengklaim relawan pendukungnya dan Anak Abah telah kompak dan berkomitmen untuk memenangkan Pram-Rano dalam satu putaran.


Pengamat politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo menilai dukungan dari kedua kelompok relawan serta adanya pertemuan antara Anies dengan Pramono-Rano masih belum tentu membuat Pramono-Rano menang satu putaran.


Ia menilai kelompok undecided voters umumnya merupakan kelompok pemilih rasional yang tidak akan terpengaruh dengan adanya endorsement dari tokoh tertentu.


"Artinya belum ada jaminan 100 persen Pilkada Jakarta telah 'selesai' lewat pertemuan para tokoh tersebut," ujarnya, Senin (18/11).


Wasis memandang peralihan suara dari undecided voters tersebut biasanya baru akan terlihat pada saat terakhir menjelang waktu pencoblosan. 


Pertimbangan mereka juga belum tentu sepenuhnya mengikuti patron dari tokoh tertentu.


"Pertimbangannya bisa kompleks, namun juga tak terduga misalnya ada isu tertentu sehingga merubah preferensi memilih sebelumnya," jelasnya.


"Karenanya saya pikir pemilu masih cukup dinamis di mana peralihan suara pemilih mengambang akan terlihat justru di detik-detik akhir menjelang hari pencoblosan," imbuhnya.


Hanya Pilgub Jakarta yang bisa berlangsung dua putaran pada Pilkada serentak 2024. Apabila tidak ada pasangan calon yang meraih suara di atas 50 persen, pemilihan berlanjut ke putaran kedua.


Namun, jika salah satu pasangan calon bisa merengkuh suara melebihi 50 persen suara maka Pilgub Jakarta hanya berlangsung satu putaran.


Sementara pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Kunto Adi Wibowo menilai Pram-Rano tetap harus membuktikan apabila mereka memang layak untuk mendapatkan dukungan dari relawan Anies dan Ahok yang mayoritas pemilih rasional.


"Ini sebenarnya memang akan bisa berpengaruh kepada pemilih Anies dan Ahok yang pakai jalan pintas kognitif. Tapi kita tahu bahwa pemilih Anies dan Ahok itu sebagian besar adalah pemilih rasional, jadi endorsement saja tidak cukup," kata Kunto.


"Sehingga Pramono-Rano tetap harus membuktikan bahwa mereka sebanding atau bahkan melebihi kemampuan rasionalitasnya Anies dan Ahok," imbuhnya.


Kondisi ini, menurutnya, relatif berbeda dengan pasangan Ridwan Kamil-Suswono yang menerima endorsement dari Presiden ke-7 Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto. 


Ia menyebut mayoritas pendukung keduanya cenderung akan mengikuti dukungan yang diberikan oleh Jokowi dan Prabowo.


Namun, ia mengatakan mayoritas relawan dari Jokowi dan Prabowo sedari awal sudah mendukung paslon RK-Suswono. 


Sehingga menurutnya endorsement dari kedua tokoh yang baru-baru ini dilakukan juga tidak akan membuat banyak perubahan.


"Pemilih Jokowi dan Prabowo ini seharusnya sejak awal sudah mendukung RK. Tapi RK sendiri yang lebih banyak lunder dan kurang bisa meyakinkan pemilih rasional di Jakarta dengan programnya," katanya.


Di sisi lain, pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga menilai kans untuk Pilkada Jakarta selesai dalam satu putaran terbuka lebar setelah adanya dukungan dari relawan Anies dan Ahok.


Ia memandang kelompok 'Anak Abah' dan 'Ahoker' jelas akan menambah perolehan suara yang cukup signifikan bagi pasangan Pramono-Rano. Pasalnya, kata dia, kedua kelompok relawan itu dikenal militan dan punya basis massa yang besar khusus untuk wilayah Jakarta.


"Jadi sebagian suara yang belum menentukan pilihan diperkirakan akan mantap memilih Pram-Doel. Tentu mereka ini yang masuk kelompok loyalis Anies dan Ahok," jelasnya.


Meski begitu, Jamiluddin menyebut kans menang itu baru dapat terlaksana apabila pasangan Pramono-Rano dapat memastikan tidak ada blunder fatal yang terjadi jelang pelaksanaan Pilkada yang hanya hitungan hari.


Ia mengingatkan pada peridode sebelumnya salah satu faktor penentu kemenangan Anies Baswedan menjadi Gubernur yakni karena adanya blunder politik fatal dari Ahok yang menjadi lawannya pada saat itu.


"Hal ini kerap terjadi dalam pemilu di tanah air, sehingga paslon yang awalnya sudah berpeluang besar menang tapi akhirnya kalah," jelasnya.


"Bila variabel tersebut tidak ada, maka kemenangan Pram-Doel tampaknya sudah di tangan. Meskipun kemenangan itu diperoleh dengan selisih suara tidak besar," tambahnya.


Sumber: CNN

Penulis blog