DEMOCRAZY.ID - Penetapan tersangka terhadap Tom Lembong yang dikenal sebagai tokoh yang dekat dengan Anies Baswedan mendapat perhatian banyak pihak. Pasalnya, kasus yang menjadikannya berurusan dengan hukum sangat terkait dengan kebijakan impor Presiden Jokowi di periode pertama pemerintahannya. Hal ini pun dinilai sebagai persekusi politik. Salah satu yang berpandangan demikian adalah peneliti dan pengamat politik ISEAS, Made Supriatma. Melalui tulisannya di akun Facebook-nya, Made Supriatma menyampaikan analisis terkait kasus tersebut. Dia menulis dengan judul "Korupsi Sebagai Alat Persekusi Politik:" "Salah satu penasihat Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 kemarin adalah Tom Lembong. Ia memberi masukan dalam bidang ekonomi. Tom Lembong pernah menjadi Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Menteri Perdagangan di periode pertama pemerintahan Joko Widodo," ungkap Made Supriatma, mengawali tulisannya dikutip Kamis (31/10/2024). Tuduhan yang dikenakan kepada Tom
DEMOCRAZY.ID - Penetapan tersangka terhadap Tom Lembong yang dikenal sebagai tokoh yang dekat dengan Anies Baswedan mendapat perhatian banyak pihak. Pasalnya, kasus yang menjadikannya berurusan dengan hukum sangat terkait dengan kebijakan impor Presiden Jokowi di periode pertama pemerintahannya. Hal ini pun dinilai sebagai persekusi politik. Salah satu yang berpandangan demikian adalah peneliti dan pengamat politik ISEAS, Made Supriatma. Melalui tulisannya di akun Facebook-nya, Made Supriatma menyampaikan analisis terkait kasus tersebut. Dia menulis dengan judul "Korupsi Sebagai Alat Persekusi Politik:" "Salah satu penasihat Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 kemarin adalah Tom Lembong. Ia memberi masukan dalam bidang ekonomi. Tom Lembong pernah menjadi Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Menteri Perdagangan di periode pertama pemerintahan Joko Widodo," ungkap Made Supriatma, mengawali tulisannya dikutip Kamis (31/10/2024). Tuduhan yang dikenakan kepada Tom