Tok! Warisan Utang Jokowi Nyaris Rp8.500 Triliun Jadi Tanggungan Presiden Prabowo

DEMOCRAZY.ID - Prabowo Subianto resmi menjadi presiden RI untuk masa jabatan 2024-2029. Setelah dirinya mengucapkan sumpah jabatan di depan sidang paripurna MPR pada Minggu (20/10/2024).

"Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa," ucap Prabowo yang bersumpah di bawah Al-Quran, disaksikan rohaniawan Islam di Gedung Kura-kura, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat.

Usai disumpah, Jokowi sah mewariskan utang jumbo kepada Presiden Prabowo. 

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, utang pemerintah mencapai Rp8.461,93 triliun per Agustus 2024. 

Atau setara 38,49 persen dari produk domestik bruto (PDB). Itu belum termasuk utang BUMN yang selama 10 tahun Jokowi mencapai Rp959 triliun.

Utang jumbo sebesar Rp8.461,93 triliun itu, sebagian besar disumbang dari penerbitan Surat Berharga Negara atau SBN. 

Porsinya mencapai 88,07 persen yang setara Rp7.452,56 triliun. Sisanya yang 11,93 persen, atau setara Rp1.009,37 triliun berasal dari utang.

Secara rinci, utang berupa SBN terdiri dari SBN domestik Rp6.063,41 triliun yang terbagi atas Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp4.845,68 triliun dan SBN Syariah Rp1.217,73 triliun.

Kemudian utang dari SBN berbentuk valuta asing atau valas sebesar Rp1.389,14 triliun yang terbagi atas SUN sebesar Rp1.025,14 triliun dan SBN Syariah sebesar Rp364 triliun.

Sedangkan utang sebesar Rp1.009,37 triliun terbagi atas utang dalam negeri Rp39,63 triliun dan utang luar negeri Rp969,74 triliun. 

Dan, utang luar negeri terdiri dari bilateral Rp264,05 triliun, multilateral Rp578,76 triliun dan commercial banks Rp126,94 triliun. 

Apakah utang akan berkurang atau malah menggunung, seperti era Jokowi, semuanya bergantung Prabowo. 

 Sumber: Inilah