EDUKASI POLITIK

Tak Masuk Kabinet Prabowo Gegara 'Kurikulum Merdeka' Gagal? Profesor Ini Sindir Nadiem Makarim: Kegagalan Terbesar Mulyono!

DEMOCRAZY.ID
Oktober 21, 2024
0 Komentar
Beranda
EDUKASI
POLITIK
Tak Masuk Kabinet Prabowo Gegara 'Kurikulum Merdeka' Gagal? Profesor Ini Sindir Nadiem Makarim: Kegagalan Terbesar Mulyono!



DEMOCRAZY.ID - Pemerintahan Indonesia kembali mengalami transisi kepemimpinan setelah Presiden terpilih Prabowo Subianto resmi menggantikan jabatan Prasiden ke-7 RI, Jokowi pada Minggu (20/10/2024) kemarin. 


Di tengah pergantian rezim tersebut, sosok Nadiem Makarim yang sempat menjabat sebagai Mendikbudristek di era pemerintahan Jokowi ikut menjadi sorotan publik.


Hal itu terungkap setelah foto Nadiem dibagikan oleh Profesor dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Sulfikar Amir lewat akun X pribadinya, @sociotalker pada Senin (21/10/2024).


Dalam foto Nadiem juga berisi tulisan berbahasa Inggris: "Thank you for ruining our education." 


Lewat unggahannya itu, Prof Sulfikar juga secara blak-blakan menyindir pendidikan era Nadiem dengan menyebut Mulyono yang diketahui adalah nama Jokowi semasa kecil.


"Mulyono’s biggest failure (kegagalan terbesar Mulyono)," tulis Prof Sulfikar dengan nama X Joel Picard, Senin.



Sontak unggahan Prof Sulfikar yang menyindir sosok Nadiem juga ramai disorot netizen. 


Bahkan, banyak yang menyoroti kurikulum 'Merdeka' era Nadiem karena dianggap gagal.


"Fact! anak 6 SD masih gk bisa baca, segoblok itu anak2 skrng," sindir akun @mo***********.


"100 % True. Anak2 SMP sekarang level wawasannya kalah sama kls 4 jaman Orba," timpal akun @Ka**********.


"Peserta didik dijadiin bahan eksperimen doang, kurikulum ga jelas, output nihil, akhlak minus," tambah akun @sh**********.


"Dengan adanya dia, banyak anak2 sekolah jd pada tolol karena kurikulum, baju sekolah yg ga jelas dan aneh aturannya dll, hadeh," sahut akun @oy****.


"Salah satu bentuk kegagalan yang membagongkan," cibir akun @Ru*******.


Bahkan, sejumlah guru pun ikutan curhat karena kecewa dengan program 'Merdeka Belajar' era Nadiem yang justru dianggap membuat kualitas belajar siswa menurun.


"Sebagai seorang guru, awalnya saya sangat bersemangat menyongsong kurikulum merdeka, namun seiring berjalannya waktu dan berbagai kebijakan lanjutan yang tidak pro pada pendidikan terutama guru, serta perkembangan peserta didik yang jauh dari tujuan kurmed. Perlu untuk dievaluasi," tulis akun @ca*********.


"Setuju. Gw guru. Dulu, salah satu yang mendukung kumer. Sekarang liat sendiri di lapangan. Anak 6 SD gak bisa kalistung bukan cuman 1-2 kasus. Gak ada kompetisi di kelas karena semua naik kelas. Diharapkannya kolaborasi, tapi sulit diterapkan. Adanya liat anak-anak yang hopeless," tambah akun @GT**********.


Selain itu, sejumlah akun juga menyoroti latar belakang Nadiem yang diketahui adalah pebisnis sebelum menjabat sebagai Mendikbudristek di pemerintahan Jokowi. 


Bahkan, ada yang meledek Nadiem sebagai mantan pendiri perusahaan jasa ojek online.


"Pembisnis dijadikan mentri pendidikan ya begini," celetuk akun @it********.


"Gak sesuai aplikasi ya bang?" ledek akun @ba*********.


Diketahui, nama Nadiem tak lagi menjabat sebagai menteri setelah Presiden terpilih Prabowo Subianto dilantik oleh MPR RI untuk menggantikan Presiden Jokowi pada Minggu (20/10/2024) kemarin. 


Bahkan, Kementerian yang sempat dipegang oleh Nadiem kini dipecah menjadi dua di dalam kabinet "Merah Putih" era Prabowo.


Dalam kabinet baru, Prabowo menunjuk Abdul Mu'ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah: Abdul Mu'ti dan Satrio Sumantri Brodjonegoro sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi.


Sumber: Suara

Penulis blog