'Sindrom Takut Pensiun Jokowi' Di akhir masa jabatannya, alih-alih mempermudah transisi, ia malah membuat kebijakan yang akan membebani pemerintahan Prabowo. Kekuasaan Jokowi akan berakhir pada 20 Oktober nanti, akan tetapi praktik cawe-cawe—juga turne dan tebar pesona kepada publik—yang dijalankannya meyakinkan banyak orang: ia tidak ingin kehilangan cengkeraman di pemerintahan baru nanti. Beberapa bulan menjelang lengser, dia melakukan banyak hal yang tak seharusnya ia lakukan sebagai presiden yang segera pensiun. Ia, misalnya, mencopot menteri yang tidak mendukung koalisi pemilu yang memenangkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, anaknya. Ia menciptakan pos baru dalam kabinet: Badan Gizi Nasional dan Kantor Komunikasi Kepresidenan. Ia cawe-cawe dalam penetapan calon komisioner KPK. Dalam hal yang pertama, Jokowi ingin memberi kesan bahwa ia “mengamankan” pemerintahan baru: politikus PDIP di kabinet ia copot. Pembentukan lembaga baru di kabinet boleh jadi j
'Sindrom Takut Pensiun Jokowi' Di akhir masa jabatannya, alih-alih mempermudah transisi, ia malah membuat kebijakan yang akan membebani pemerintahan Prabowo. Kekuasaan Jokowi akan berakhir pada 20 Oktober nanti, akan tetapi praktik cawe-cawe—juga turne dan tebar pesona kepada publik—yang dijalankannya meyakinkan banyak orang: ia tidak ingin kehilangan cengkeraman di pemerintahan baru nanti. Beberapa bulan menjelang lengser, dia melakukan banyak hal yang tak seharusnya ia lakukan sebagai presiden yang segera pensiun. Ia, misalnya, mencopot menteri yang tidak mendukung koalisi pemilu yang memenangkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, anaknya. Ia menciptakan pos baru dalam kabinet: Badan Gizi Nasional dan Kantor Komunikasi Kepresidenan. Ia cawe-cawe dalam penetapan calon komisioner KPK. Dalam hal yang pertama, Jokowi ingin memberi kesan bahwa ia “mengamankan” pemerintahan baru: politikus PDIP di kabinet ia copot. Pembentukan lembaga baru di kabinet boleh jadi j