DEMOCRAZY.ID - Pegiat media sosial Abu Janda yang disebut sebagai pemuja kelas kakap negara penjajah dan pelaku genosida, menyampaikan kegirangannya setelah Retno Marsudi tak ditunjuk Prabowo melanjutkan jabatan sebagai menteri luar negeri.
Padahal, diketahui Menlu Retno Marsudi adalah salah satu menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf yang berprestasi.
Hal itu diungkap pakar hukum tata negara, Feri Amsari. Dia mengaku heran dengan tidak dipilihnya Retno Marsudi sebagai Menlu.
"Bu Retno tampil sangat brilian dalam diplomasi kemarin. Pertama kali Indonesia jadi anggota dewan keamanan PBB, tapi tidak dipilih jadi menteri padahal berprestasi," kata Feri Amsari melalui video yang diunggah ulang akun pegiat media sosial @CakKhum di X.
Akun itu juga menyoroti sejumlah menteri yang tidak kompeten tetapi dipilih kembali karena dinilainya sebagai balas jasa politik.
"Yang tidak kompeten seperti Kemenkominfo sampai Pusat Data Nasional diretas malah jadi Calon Menteri/Wamen," kritik Cak Khum.
Feri Amsari: Pertama kali Indonesia menjadi anggota Dewan Keamanan PBB tapi Menlu Retno Marsudi tidak dipilih jadi Menteri padahal berprestasi
— Cak Khum (@CakKhum) October 17, 2024
Yang tidak kompeten seperti Kemekkominfo sampai Pusat Data Nasional diretas malah jadi Calon Menteri/Wamen pic.twitter.com/XVqZYEEXoJ
Yg gak suka sama INTAN PERMATA itu hanya besi rongsokan.
— Monica (@NenkMonica) October 17, 2024
Bu Menlu @Menlu_RI itu Intan Permata yg gak pantas berkumpul dg Binatang Peliharaan yg tugasnya menyalak agar dapat jatah makan.
Cara Allah SWT mengangkat derajat Bu Retno dg menyelamatkannya utk tdk larut dg kotoran. pic.twitter.com/14pS2uniC7
Ya Allah Bu @Menlu_RI memperjuangkan amanah konstitusi tapi dihinakan oleh orang yg saat ini diistimewakan oleh Presiden terpilih - kok bisa begini ? https://t.co/TenfGx93OM
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) October 17, 2024
Untuk diketahui, Retno Marsudi adalah salah satu dari segelintir menteri Jokowi yang bertahan dan tidak pernah diganti selama dua periode penuh kepemimpinan Jokowi.
Retno Marsudi mulai menjabat sebagai Menlu selama dua periode era Jokowi yaitu sejak 27 Oktober 2014 hingga saat ini.
Dia adalah Menlu perempuan pertama yang dimiliki Indonesia. Sebelumnya, jabatan Menlu diduduki oleh Marty Natalegawa.
Retno menamatkan pendidikan sarjana Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Gadjah Mada pada 1985.
Kemudian meraih gelar master Hukum Uni Eropa di Haagse Hogeschool, Belanda. Karir Retno sebagai diplomat dimulai sejak dia bergabung dengan Kemenlu pada 1997.
Di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Retno dipercaya menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk Norwegia periode 2005 hingga 2008.
Lalu, dia juga dipercaya menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk Belanda pada 21 Desember 2011 hingga 16 Januari 2015.
Retno juga dianugerahi penghargaan agen perubahan di bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan dari UN Women dan Partnership Global Forum (PGF) pada 2017.
Selain itu, Menlu Retno dipercaya oleh pemimpin negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) sebagai salah satu juru perdamaian Palestina.
Kabar mengenai prestasi Retno itu diumumkan oleh Jokowi dalam YouTube Sekretariat Presiden pada Senin, 13 November 2023.
OKI adalah organisasi internasional yang memiliki 57 negara anggota, dengan kata lain populasi anggota itu sama dengan 1/3 dari jumlah negara yang ada di seluruh dunia.
Sumber: Fajar