DEMOCRAZY.ID - Norwich University dikenal sebagai salah satu universitas atau institusi pendidikan militer terbaik di Amerika Serikat dan diakui secara global atas kontribusinya dalam mencetak pemimpin-pemimpin hebat.
Didirikan pada tahun 1819 di Northfield, Vermont, Norwich telah memiliki sejarah panjang dalam mendidik para calon perwira militer, baik untuk angkatan bersenjata Amerika Serikat maupun untuk negara-negara lain di seluruh dunia.
Universitas ini tidak hanya berfokus pada pelatihan militer, tetapi juga menawarkan program akademik yang berkualitas tinggi dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk teknik, manajemen, dan keamanan siber.
Sebagai lembaga pendidikan militer tertua di Amerika Serikat yang menerima mahasiswa sipil dan militer, Norwich University memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan beragam, di mana para mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan, kerja sama tim, dan tanggung jawab sosial.
Pendekatan pendidikan yang berorientasi pada kedisiplinan dan ketahanan mental ini telah melahirkan banyak lulusan yang sukses, tidak hanya di bidang militer, tetapi juga di sektor sipil, politik, bisnis, dan teknologi.
Banyak lulusan Norwich yang kemudian menjadi tokoh-tokoh berpengaruh di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Kehadiran para alumni Norwich di Indonesia menunjukkan betapa pentingnya peran pendidikan militer yang berkualitas dalam mencetak pemimpin-pemimpin yang tangguh, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan global.
Melalui kurikulum yang berfokus pada pengembangan karakter, strategi militer, dan etika kepemimpinan, Norwich University telah berhasil membangun reputasinya sebagai salah satu pusat pendidikan terkemuka yang terus berkontribusi terhadap perdamaian dan keamanan dunia.
Sugiono, Teuku Riefky Harsya, Ossy Darmawan, dan Diaz Hendropriyono, yang kini menduduki posisi strategis dalam kabinet di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, adalah contoh nyata bagaimana kualitas dari lulusan kampus tersebut sangat diperhitungkan.
Latar belakang mereka di Norwich University memberikan mereka kemampuan untuk menerapkan pendekatan militer dalam pengambilan keputusan sipil, terutama dalam bidang pertahanan, keamanan, komunikasi, dan lingkungan hidup.
Pendidikan militer yang mereka peroleh tidak hanya membekali mereka dengan keterampilan taktis dan strategis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kepemimpinan, disiplin, dan integritas.
Dengan latar belakang tersebut, keempat tokoh ini berhasil membawa perspektif baru dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Berikut ini profil dan perjalanan karir serta prestasi dari keempat alumni Norwich University, The Military College of Vermont:
1. Sugiono (Menteri Luar Negeri)
Sugiono adalah salah satu tokoh potensial di dunia politik Indonesia saat ini. Selama masa pendidikannya di Amerika Serikat, ia memperoleh gelar sarjana teknik komputer dari Norwich University, salah satu institusi pendidikan militer terkemuka di AS. Selain itu, ia sempat tinggal dan bekerja di Rhode Island sebelum kembali ke Indonesia.
Setelah kembali ke tanah air, Sugiono melanjutkan pendidikan militer sebagai calon perwira TNI melalui program Semapa PK di Akademi Militer Magelang. Ia lulus pada tahun 2002 dan dilantik sebagai Letnan Dua di korps Infanteri.
Karier politiknya dimulai saat ia bergabung dengan Partai Gerindra, di mana ia berhasil menjadi salah satu tokoh yang berpengaruh.
Sebagai alumnus Norwich University, Sugiono membawa perspektif strategis dan militer yang ia terapkan dalam berbagai keputusan politik dan pemerintahan.
Pengalaman akademis dan militernya di Norwich memberikan fondasi yang kokoh dalam pengambilan keputusan, khususnya yang berkaitan dengan isu-isu keamanan dan pertahanan nasional.
2. Teuku Riefky Harsya (Menteri Ekonomi Kreatif)
Teuku Riefky Harsya adalah politisi dari Partai Demokrat yang juga merupakan alumni Norwich University.
Setelah menyelesaikan pendidikan militernya, Teuku Riefky melanjutkan karier di dunia politik dan pernah menjabat sebagai anggota DPR RI.
Pengalaman militernya menjadi salah satu nilai tambah dalam setiap tugas yang diembannya, terutama ketika ia dipercaya mengelola komisi yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan.
Sebagai politisi yang aktif dalam pengembangan kebijakan pendidikan dan keamanan, Teuku Riefky memiliki reputasi sebagai tokoh yang berdedikasi pada pengembangan sumber daya manusia Indonesia.
Ia juga dikenal dengan komitmennya terhadap modernisasi pendidikan di Indonesia, memadukan nilai-nilai akademik dan militer yang ia dapatkan selama menempuh pendidikan di Norwich University.
3. Ossy Dermawan (Wamen ATR)
Ossy Dermawan, yang kini menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, merupakan salah satu alumnus Norwich University.
Ia dikenal luas sebagai ahli komunikasi politik yang andal, dengan rekam jejak sebagai juru bicara di berbagai posisi penting dalam pemerintahan.
Karier militernya juga terbilang cemerlang, di mana Ossy terlibat dalam berbagai operasi militer, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Salah satu penugasannya termasuk dalam Operasi Pemulihan Keamanan Satgas Kikav 31 di Ambon, serta penugasan internasional dalam misi perdamaian PBB sebagai bagian dari Kontingen Garuda XXIII A/UNIFIL di Lebanon.
Selain itu, Ossy juga terlibat dalam berbagai operasi tempur dan misi internasional di negara-negara seperti Korea Selatan, Tiongkok, Prancis, Australia, Singapura, Jepang, Jerman, Amerika Serikat, Timor Leste, Belgia, Swiss, dan Malaysia.
Pengalaman ini memperkuat kompetensinya, baik di bidang militer maupun diplomasi internasional.
Setelah mengakhiri karier militernya, Ossy memilih terjun ke dunia politik. Ia telah menduduki berbagai posisi strategis, termasuk sebagai manajer klub voli LavAni, direktur eksekutif Museum SBY-Ani, kepala Bakoestra Partai Demokrat, dan saat ini menjabat sebagai Wakil Sekjen Partai Demokrat.
Pendidikan militernya di Norwich University menjadi landasan yang kokoh dalam pengambilan keputusan di dunia politik, terutama dalam isu-isu strategis di bidang agraria dan tata ruang di Indonesia.
4. Diaz Hendropriyono (Wakil Menteri Lingkungan Hidup)
Diaz Hendropriyono, anak dari mantan Kepala BIN AM Hendropriyono merupakan salah satu figur muda yang berpengaruh dalam pemerintahan Indonesia.
Sebagai alumnus Norwich University, Diaz mendapatkan fondasi pendidikan militer yang kuat, yang membentuk kepemimpinannya di berbagai posisi strategis.
Salah satu peran penting yang diembannya saat ini adalah sebagai Wakil Menteri Lingkungan Hidup, di mana ia membawa pendekatan strategis yang berakar pada disiplin dan wawasan yang diperolehnya dari Norwich.
Pendidikan militernya di Norwich University, salah satu institusi militer terkemuka di Amerika Serikat, memberikan Diaz kombinasi unik antara intelektualitas dan disiplin dalam mengelola isu-isu kompleks.
Sebelum menjabat sebagai Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz juga pernah berperan sebagai Staf Khusus Presiden, di mana ia terlibat dalam berbagai kebijakan strategis, termasuk pemberdayaan teknologi dan pengembangan kebijakan yang modern serta adaptif terhadap perkembangan zaman.
Kehadirannya di jajaran pemerintahan tidak hanya membawa perspektif militer, tetapi juga kemampuan untuk mendorong perubahan kebijakan yang relevan dengan tantangan lingkungan dan teknologi saat ini.
Sebagai lulusan Norwich, Diaz mampu mengintegrasikan keahlian akademis dan praktis dalam setiap langkah yang diambilnya di panggung politik dan pemerintahan.
Sumber: Indozone