DEMOCRAZY.ID - Pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN) Food Estate seluas dua juta hektare di Merauke, Papua Selatan, mendatangkan ketakutan berlapis bagi sejumlah masyarakat adat. Selain khawatir ancaman perampasan ruang hidup, kini mereka merasa seperti terkena 'teror' atas kehadiran pasukan TNI di sana. “Kehadiran mereka [tentara] saja sudah [merupakan] teror [bagi] masyarakat. Dengan ke mana-mana selalu dengan senjata lengkap, pakaian hijau,” tutur Romo Pius Cornelius Manu, tokoh agama dan pemilik tanah adat di Merauke, kepada wartawan Nurika Manan yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Sabtu (19/10). Ditemui wartawan Abdel Syah yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Komandan Kodim Merauke Letkol Inf Johny Afriady menepis apa yang dikatakan masyarakat adat itu. Ia meyakinkan bahwa keberadaan prajuritnya di sana sebatas "untuk membantu membuka lahan pertanian". Pada Juli 2024 telah didatangkan alat-alat berat ke Merauke, Papua Selatan, untuk kepenting
DEMOCRAZY.ID - Pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN) Food Estate seluas dua juta hektare di Merauke, Papua Selatan, mendatangkan ketakutan berlapis bagi sejumlah masyarakat adat. Selain khawatir ancaman perampasan ruang hidup, kini mereka merasa seperti terkena 'teror' atas kehadiran pasukan TNI di sana. “Kehadiran mereka [tentara] saja sudah [merupakan] teror [bagi] masyarakat. Dengan ke mana-mana selalu dengan senjata lengkap, pakaian hijau,” tutur Romo Pius Cornelius Manu, tokoh agama dan pemilik tanah adat di Merauke, kepada wartawan Nurika Manan yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Sabtu (19/10). Ditemui wartawan Abdel Syah yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Komandan Kodim Merauke Letkol Inf Johny Afriady menepis apa yang dikatakan masyarakat adat itu. Ia meyakinkan bahwa keberadaan prajuritnya di sana sebatas "untuk membantu membuka lahan pertanian". Pada Juli 2024 telah didatangkan alat-alat berat ke Merauke, Papua Selatan, untuk kepenting