DEMOCRAZY.ID - Ketua Fraksi NasDem DPR RI, Viktor Bungtilu Laiskodat menyayangkan ucapan tak elok keluar dari mulut Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia.
Pernyataannya soal tukar jatah kursi ketua MPR dengan jatah menteri partai beringin bisa merusak koalisi.
"Pernyataan semacam ini bisa mengusik kekompakan dan soliditas koalisi yang seharusnya tidak elok dilontarkan oleh ketua umum partai anggota koalisi," kata Viktor di Jakarta, Kamis (24/10/2024).
Ia menegaskan, pemilihan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI periode 2024–2029 dilakukan berdasarkan hasil musyawarah mufakat antarfraksi.
Menurut dia, mekanisme pemilihan ketua MPR sudah sejalan dengan Peraturan MPR Nomor 1 Tahun 2024 Pasal 19 ayat 1 sampai 11.
Pasal itu menyatakan pemilihan ketua MPR dilakukan secara musyawarah mufakat atau dipilih dengan cara pemungutan suara oleh seluruh anggota MPR.
"Dan yang memperoleh suara terbanyak ditetapkan sebagai ketua MPR dalam sidang paripurna," ujar dia.
Viktor mengingatkan Bahlil dan partai-partai koalisi pendukung pemerintah lainnya untuk menjaga kekompakan dan kebersamaan demi menyukseskan kebijakan dan program pembangunan yang diusung Presiden Prabowo Subianto.
"Kekompakan dan kerja sama serta soliditas adalah kunci bagi koalisi dalam merealisasikan visi dan misi pemerintahan Prabowo-Gbran lima tahun ke depan," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa partainya mendapatkan jatah delapan kursi menteri di Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka karena memberikan jatah kursi ketua MPR RI kepada Partai Gerindra.
Menurut Bahlil, pemberian jatah kursi ketua MPR RI dari Partai Golkar kepada Partai Gerindra hingga dijabat Ahmad Muzani telah melalui suatu konsensus.
"Nah karena sudah terjadi, saya buka semuanya saja," kata Bahlil saat menyampaikan sambutan pada acara Hari Ulang Tahun Ke-60 Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (21/10/2024).
Sumber: Inilah