DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Bendahara Umum relawan Pro Jokowi (Projo) Panel Barus menyatakan, Presiden Ke-7 RI Joko Widodo sangat mungkin menjadi ketua umum jika Projo memutuskan untuk bertransformasi menjadi partai politik.
Panel menjelaskan, Projo telah mengungkapkan rencana ini sejak jauh-jauh hari, bahkan sebelum Jokowi menyelesaikan masa jabatannya.
“Ya, Projo kan berulang kali sempat menyampaikan tentang imajinasi Projo. Imajinasi Projo ke depan, jika sudah tidak menjadi Presiden, sebaiknya Pak Jokowi memimpin partai politik. Itu imajinasi yang sudah jauh-jauh hari disampaikan,” ujar Panel, Senin (28/10/2024).
Panel menambahkan, pembahasan mengenai transformasi Projo dari organisasi masyarakat (ormas) menjadi partai politik akan menjadi agenda dalam Kongres ke-III Projo yang direncanakan berlangsung pada Desember 2024.
Namun, hingga saat ini, Projo belum melakukan komunikasi dengan Jokowi setelah ia kembali ke Solo pada 20 Oktober.
“Belum ada (komunikasi dengan Jokowi), tapi tentu karena ada kebutuhan akan kongres di Desember, mau tidak mau kita harus berkonsultasi dengan beliau. Jadi, kongres Projo secara AD/ART harus jatuh di bulan Desember. Tentu saja, Pak Jokowi sebagai Ketua Dewan Pembina Projo harus kita mintakan masukan dan arahan dari beliau,” jelasnya.
Panel juga menekankan, Projo akan mengikuti keinginan masyarakat terkait langkah politik selanjutnya.
Ia menegaskan, Projo akan mengakomodasi aspirasi rakyat jika ada desakan agar Projo menjadi partai politik dan dipimpin oleh Jokowi, mengingat popularitas Jokowi yang masih tinggi di kalangan masyarakat.
“Ini fakta, bukan aku yang bicara. Fakta hari ini menunjukkan bahwa kecintaan rakyat pada Jokowi masih tinggi. Pesona Pak Jokowi masih sangat luar biasa. Itu fakta,” tuturnya.
“Nah itu akan seperti apa? Itu mengalir saja, tergantung rakyat saja. Kalau rakyat menginginkan Pak Jokowi tetap berpartisipasi dalam dunia politik biarkan itu menjadi keinginan rakyat dan biarkan Pak Jokowi yang memutuskan seperti apa,” imbuhnya.
Sebelumnya, Jokowi memberikan lampu hijau kepada Projo untuk mengambil langkah jika ingin bertransformasi menjadi partai politik.
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat bertemu awak media dalam kunjungannya ke Kelurahan Keprabon, Banjarsari, Solo, pada Minggu (27/10/2024).
“Ya, terserah Projo,” respons Jokowi singkat.
Jadi Kendaraan Gibran Nyapres 2029
Rencana ini pun menuai respons positif dari berbagai pihak. Termasuk dari Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno.
“Nah, gitu dong kanda, bikin partai Projo. Threshold parlemen sudah turun pascaputusan MK. Potensi lolos parlemen terbuka," kata Adi, Senin, 28 Oktober 2024.
Analis politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu melanjutkan, langkah ini juga dipandang sebagai bagian dari upaya Projo untuk lebih berperan aktif dalam politik nasional usai Jokowi pensiun.
"Ayo buktikan Projo banyak pasukannya," tantang Adi Prayitno.
Jika akhirnya terwujud, Projo bakal menghadapi tantangan yang tidak ringan sebelum resmi menjadi partai politik, termasuk soal persiapan administrasi dan strategi menghadapi pemilu mendatang.
Namun demikian, Panel Barus mengklaim, keputusan para pengurus Projo soal masa depan organisasi tersebut bakal ditentukan oleh keinginan-keinginan rakyat.
"Jadi kalau rakyat ingin Projo berubah bentuk dari ormas menjadi partai, ya itu terserah rakyat saja. Karena kita ikut apa kata rakyat,” tutup dia.
Jika akhirnya jadi parpol, Projo diprediksi akan menjadi kendaraan Gibran menuju Pilpres 2029.
Sumber: Kompas
