POLITIK

Legowonya Prabowo Angkat Raja Juli Antoni Jadi Menteri, Padahal Dulu Dia Diejek Sebagai Pembohong

DEMOCRAZY.ID
Oktober 23, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Legowonya Prabowo Angkat Raja Juli Antoni Jadi Menteri, Padahal Dulu Dia Diejek Sebagai Pembohong



DEMOCRAZY.ID - Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengumbar kebungahannya beberapa saat usai diangkat sebagai Menteri Kehutanan di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran.


Melalui akun media sosial Instagram, dia mengunggah beberapa foto, mulai dari proses foto bersama para menteri, serah terima jabatan di Kementerian Kehutanan hingga saat dia memimpin rapat di Kementerian Kehutanan


Kolom komentarnya sempat dipenuhi ledekan, meski kini sejumlah komentar negatif tak lagi muncul


Raja Juli diingatkan oleh sikapnya terhadap Prabowo di masa Pilpres 2019, juga soal cuitan-cuitannya yang menyerang Prabowo


Seperti diketahui, pada momentum Pilpres 2019, Raja Juli dan sejumlah kader PSI lain secara masif memberikan serangan kepada kubu Prabowo.


Bahkan, PSI secara terbuka memberikan penghargaan kebohongan kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan Andi Arief. 


"Penghargaan ini diberikan karena baru awal 2019 sudah terjadi tsunami kebohongan yang dilakukan oleh mereka bertiga," kata Sekjen PSI Raja Juli Antoni dalam jumpa pers di Kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat (4/1/2019).


Dikutip dari Kompas, Dalam acara jumpa pers itu, PSI turut menyiapkan tiga buah piala yang ditujukan untuk Prabowo, Sandi, dan Andi.


Ada juga tiga buah piagam yang telah dibingkai. Prabowo mendapat penghargaan kebohongan ter-lebay awal tahun 2019. 


Penghargaan itu diberikan atas pernyataan Prabowo uang menyebut selang darah RSCM dipakai 40 kali.


Sementara, Sandiaga mendapat penghargaan kebohongan ter-hqq awal tahun 2019. Penghargaan ini atas pernyataan Sandiaga bahwa Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dibangun tanpa utang.


Terakhir, Andi Arief mendapat penghargaan kebohongan ter-halu awal tahun 2019. Ini karena Andi dianggap ikut menyebarkan hoaks mengenai tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos untuk pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.


Namun belakangan sikap Raja Juli dan kader PSI lainnya berubah sikap sejak Prabowo masuk dalam Kabinet Indonesia Maju jilid 2.


Bahkan, pada pilpres 2024, mereka mendukung Prabowo Subianto, mengikuti langkah Jokowi yang juga ayah dari Ketum PSI, Kaesang Pangarep.


Saat itu kader PSI kompak 'Tegak Lurus bersama Jokowi'.


Seolah tak mau mengungkit serangan-serangan sporadis kepadanya pada masa Pilpres 2019, pada kabinetnya Prabowo Subianto  menempatkan sejumlah kader PSI baik sebagai menteri maupun wakil menteri


Raja Juli, salah satunya, yang mendapatkan jabatan mentereng sebagai Menteri Kehutanan


Sosok Raja Juli Antoni


Diketahui, Raja Juli Antoni lahir di Riau pada 13 Juli 1977.


Kini, ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), partai yang didirikannya bersama sejumlah politikus muda lainnya.


Lahir dalam keluarga terpandang di Riau, Raja Juli Antoni mendapatkan pendidikan agama yang kuat sejak dini.


Ayahnya, Raja Ramli Ibrahim, merupakan tokoh Muhammadiyah di wilayah Lubuk Jambi.


Raja Juli melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat.


Pendidikan pesantren membentuk pemahamannya yang mendalam tentang Islam, terutama dalam kajian Al-Qur’an dan Tafsir.


Ia lulus dari IAIN Syarif Hidayatullah (sekarang UIN Jakarta) pada tahun 2001 dengan skripsi berjudul


"Ayat-ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci."


Setelah lulus, kesempatan internasional menghampirinya. Ia meraih beasiswa Chevening untuk melanjutkan studi magister di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris.


Di sana, ia menyusun tesis tentang konflik Aceh dengan judul "The Conflict in Aceh: Searching for A Peaceful Conflict Resolution Process".


Minatnya pada resolusi konflik semakin diperkuat ketika ia melanjutkan studi doktoral di Universitas Queensland, Australia, dengan beasiswa Australian Development Scholarship (ADS).


Disertasinya berjudul "Religious Peacebuilders" meneliti peran agama dalam menciptakan perdamaian di kawasan konflik seperti Mindanao (Filipina) dan Maluku (Indonesia).


Raja Juli Antoni tidak hanya dikenal di dunia akademis, tetapi juga di ranah aktivisme dan politik.


Sebelum bergabung dengan PSI, ia aktif dalam Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).


Ia juga sempat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilihan Umum 2009 untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat IX, meski belum berhasil terpilih.


Aktivismenya juga tercermin dari perannya sebagai Direktur Eksekutif The Indonesian Institute dan Maarif Institute, yang didirikan oleh tokoh Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif.


Raja Juli Antoni pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) pada periode 2000-2002, memperlihatkan kepemimpinannya sejak usia muda.


Pada 2015, ia mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah, tetapi memilih mengundurkan diri untuk fokus pada pengembangan PSI.


Raja Juli Antoni mendapatkan sorotan baru setelah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Wakil Menteri ATR/BPN pada 15 Juni 2022. 


Harta Kekayaan Raja Juli Antoni 


Sebagai pejabat negara, Raja Juli Antoni juga memenuhi kewajiban untuk melaporkan harta kekayaannya melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). 


Pada laporan 22 Maret 2024 menunjukkan total kekayaannya mencapai Rp 8.893.732.283.


Raja Juli memiliki total 11 harta berupa tanah dan bangunan yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia.


Harta tanah dan bangunan ini totalnya mencapai Rp 8.729.585.000.


Tanah dan bangunan ini tersebar di antaranya di Bekasi, Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan.


Selain harta berupa tanah dan bangunan, Sekjen PSI ini juga memiliki harta berupa alat transportasi dan mesin sebanyak tiga unit mobil dan satu unit motor.


Di antaranya ada satu mobil Nissan Xtrail Tahun 2014 seharga Rp 140 juta. Lalu ada sebuah mobil Ford Fiesta Tahun 2014 senilai Rp 90 juta.


Selanjutnya ada mobil Toyota Innova Tahun 2018 seharga Rp 310 juta.  Serta satu unit motor Honda Supra Fit seharga Rp 3,2 juta.


Raja Juli juga memiliki harta berupa surat berharga senilai Rp 86 juta. Ada juga harta berupa kas dan setara kas senilai Rp 1.483.167.570.


Selain harta-harta tersebut, Raja Juli juga memiliki hutang sebesar Rp 1.948.220.287. Sehingga total harta kekayaannya menjadi Rp 8.893.732.283.


Sumber: Tribun

Penulis blog