Kini Jadi Tersangka, Tom Lembong Sempat Sindir Jokowi hingga 'Berseteru' dengan Luhut dan Bahlil

DEMOCRAZY.ID
Oktober 30, 2024
0 Komentar
Beranda
Kini Jadi Tersangka, Tom Lembong Sempat Sindir Jokowi hingga 'Berseteru' dengan Luhut dan Bahlil



DEMOCRAZY.ID - Penetapan status tersangka kepada mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) disoroti banyak pihak.


Terlebih soal penahanan langsung Tom Lembong pasca ditetapkan tersangka atas kasus dugaan korupsi importasi gula di Kementerian Perdagangan tahun 2015–2016.


Sebelum ditetapkan sebagai tersangka kasus impor gula tahun 2015-2016, Tom Lembong pernah mengkritik kebijakan bansos Jokowi di masa kampanye hingga berseteru dengan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.


Kala itu perseteruan Tom Lembong dengan Luhut terjadi saat Luhut menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).


Perseteruan itu terjadi menjelang kontestasi Pilpres 2024. Tom Lembong didapuk menjadi tim sukses Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).


Sementara itu, Luhut dan Bahlil ada di pihak Prabowo yang berpasangan dengan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Berikut perseteruan Tom Lembong dengan Luhut dan Bahlil.


Tom Lembong dengan Luhut 


Tom Lembong sebelumnya pernah berseteru dengan Luhut kala Co-Captain Timnas AMIN itu membongkar pernah membuatkan "contekan" untuk Presiden Jokowi saat ia masih di dalam kabinet. Kejadian itu terjadi sekitar bulan Januari 2024.


Luhut yang merasa tingkah Tom Lembong kelewatan itu langsung menegurnya.


Menurut Luhut, justru orang yang paling banyak memberi catatan saat pidato Jokowi adalah Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.


Luhut menilai Tom tak usah merasa hebat setelah melakukan itu karena semua kepala negara saat kegiatan bilateral pasti diberi catatan oleh orang di belakangnya.


Dia berkata apa yang dilakukan Tom hanyalah tugas dia sebagai pembantu presiden. 


Saat masih di kabinet, Tom diketahui pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).


Luhut juga pernah meragukan intekeltualitas Tom Lembong. Kala itu Tom Lembong menyebut harga nikel dunia sedang anjlok.


Ia menyebut anjloknya harga nikel saat ini karena hilirisasi nikel di Indonesia yang ugal-ugalan. Luhut pun menanggapi kritik Tom Lembong itu.


Luhut pun meminta Tom untuk melihat data panjang dari harga nikel selama 10 tahun terkahir.


"Anda perlu lihat data panjang 10 tahun. Kan anda pebisnis juga. Siklus dari komoditi itu naik (atau) turun. Apakah itu batu bara, nikel, emas, apa saja."


"Jadi saya enggak ngerti bagaimana Tom Lembong memberikan statement seperti ini. Bagaimana anda memberikan advise (nasihat) bohong kepada calon pemimpin yang anda dukung? Saya sedih lihat Anda," kata Luhut dikutip Kamis (25/1/2024).


Bahkan, Luhut juga mengomentari intelektualitas Tom Lembong.


"Artinya, intelektual anda menurut saya jadi saya ragukan. Oke anda memang betul seorang intelektual, tapi karakter anda menurut saya enggak bagus," lanjut Luhut.



Tom Lembong dengan Bahlil


Bahlil juga pernah menyindir keras Tom Lembong yang mengaku pernah membuatkan pidato untuk Jokowi. Menurutnya, Tom Lembong tak perlu merasa pintar.


Sebab, dia menilai jabatan Tom Lembong sebelumnya serupa pembantu presiden yang tugasnya memang melayani.


"Yang namanya mantan menteri, namanya mantan pembantu presiden ya tugasnya memang melayani presiden. Mau buat apa saja ya terserah dia. Jadi jangan juga merasa pintar bahwa seolah-olah apa yang dibuat itu adalah seolah-olah dia pintar," kata Bahlil, Rabu (24/1/2024).


Bahlil mengkalim bahwa mantan menteri yang kerap membuat pidato bagi Jokowi juga dinilai tak terlalu pintar. Lantaran dia menilai hasil pidato yang disampaikan untuk Presiden Jokowi kerap kali tak terpakai.


"Kadang-kadang Presiden Jokowi ini cuma iya-iya aja padahal enggak dipake juga. Itu konsep ntar aja padahal enggak pinter-pinter banget juga," ungkapnya.


Bahlil juga pernah menyentil Tom Lembong yang melemparkan kritik bahwa IKN sepi investor. Ia menyebut pernyataan Tom Lembong itu halusinasi.


Bahlil mengatakan bahwa pendaan investasi Ibu Kota Nusantara (IKN) sebesar Rp466 triliun, 20 persennya disumbang dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).


"Sahabat saya ini kadang-kadang halusinasinya tingkat tinggi, total rancangan investasi di IKN itu kurang lebih Rp 500 triliun, kurang lebih ya, dimana kebijakan negara 20 persen itu dari APBN, 20 persen loh."


"Berapa 20 persen? kurang lebih sekitar kalau itu Rp 500 triliun berarti Rp 100 triliun, kalau itu Rp 400 triliun berarti Rp 80 triliun dan itu waktunya bukan sekaligus, itu waktunya paling cepat itu kurang lebih sekitar 10 sampai 20 tahun," kata Bahlil usai Konferensi Pers, dikutip Kamis (25/1/2024).


Bahlil meminta kritik yang dilontarkan Tom Lembong jangan asal-asalan.


Kritik Bansos Jokowi


Tom Lembong juga sempat menyinggung korelasi antara kebijakan yang diambil saat masa Pemilu 2024, soal bantuan sosial (Bansos) dengan kondisi tersebut.


Hal tersebut disampaikan Tom saat ditemui di Rumah Koalisi Perubahan AMIN, Jalan Brawijaya X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (26/2/2024).


"Terdapat indikasi bahwa kebijakan bansos yang ditempuh itu menguras stok bulog sampai 1,3 juta ton, itu angka yang sangat signifikan," jelas dia.


Pihaknya, kata dia, tengah mempelajari efek bagi-bagi bansos dengan kenaikan harga beras.


"Ini contoh yang mencerminkan beberapa hal, yang pertama ini memperlihatkan bahwa roda-roda pemerintahan tidak berjalan dengan baik. Kalau kondisi kebutuhan pokok yang mendasar seperti beras saja kacau ini, kita bayangkan aspek aspek kebutuhan masyarakat yang lainnya yang diurus oleh kementerian-kementerian lain," ucap dia.


"Jadi ya itulah yang terjadi kalau pemerintahan dan kebijakan itu terlalu dipolitisasi, tentunya yang juga akan menarik adalah prospek kondisi beras ke depannya, mari kita simak bersama pergerakan-pergerakan stok maupun harga maupun keterjangkauan maupun ketersediaan di berbagai titik geografi se-Indonesia," imbuhnya.


Terlebih sebentar lagi memasuki Bulan Suci Ramadan, di mana pemerintah perlu memperhatikan berbagai komoditi pangan dan kebutuhan pokok lainnya secara komperhensif.


Harapannya pemerintah dapat kembali mengurus keperluan masyarakat dibandingkan masih sibuk dengan urusan politik.


"Setahu saya di media bahwa di Januari sudah impor per seribu ton beras untuk mengisi kembali stok Bulog yang terkuras. Tapi saya tidak lihat sebagian beras impor itu digelontorkan juga ke pasar dan harga belum turun. Jadi sebenarnya itu satu manfaat juga kalau pemerintah lebih transparan, supaya semua kalangan ikut membantu menyelesaikan masalah ini," ucapnya.


Anies Semangati Tom Lembong


Sebagai seorang sahabat, Anies Baswedan mengaku terkejut atas penahanan tersebut.


Sebab sejak mengenal Tom Lembong selama dua dekade, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku sangat mengenal sahabatnya itu. Tom Lembong katanya merupakan pribadi yang berintegritas tinggi.


Menurutnya, Tom selalu mengutamakan kepentingan publik dan berfokus pada perjuangan kelas menengah di Indonesia.


"Saya bersahabat dengan Tom hampir 20 tahun dan mengenalnya sebagai pribadi berintegritas tinggi. Tom selalu prioritaskan kepentingan publik dan ia juga fokus memperjuangkan kelas menengah Indonesia yang terhimpit," tulis Anies lewat twitternya @aniesbaswedan pada Rabu (30/10/2024). 


Anies menggambarkan Tom sebagai sosok yang lurus dan bukan tipe orang yang suka melakukan tindakan yang meragukan.


Ia menilai bahwa selama karier panjang Tom di dunia usaha dan karier singkatnya di pemerintahan, Tom telah mendapatkan pengakuan baik di lingkup domestik maupun internasional.


"Tom adalah orang yang lurus dan bukan tipe orang yang suka neko-neko. Karena itu selama karier-panjang di dunia usaha dan karier-singkat di pemerintahan ia disegani, baik lingkup domestik maupun internasional," bebernya. 


Kabar penetapan tersangka ini mengejutkan banyak pihak, termasuk Anies. Meskipun demikian, ia menekankan pentingnya menghormati proses hukum yang berjalan.


Anies meyakini bahwa aparat penegak hukum dan peradilan akan menjalankan proses tersebut secara transparan dan adil. 


"Kabar ini amat-amat mengejutkan. Walau begitu kami tahu proses hukum tetap harus dihormati. Kami percaya aparat penegak hukum dan peradilan akan menjalankan proses secara transparan dan adil," ungkap Anies.


Ia juga menyatakan komitmennya untuk memberikan dukungan moral serta bantuan lain yang mungkin dibutuhkan Tom.


"Kami juga tetap akan memberikan dukungan moral dan dukungan lain yang dimungkinkan untuk Tom," tambahnya.  


Anies menyampaikan pesan kepada Tom agar terus mencintai Indonesia dan rakyatnya, seperti yang telah dilakukan selama ini.


Ia menegaskan keyakinannya terhadap Tom dan memastikan doa serta dukungan tidak akan terputus.


"Tom, jangan berhenti mencintai Indonesia dan rakyatnya, seperti yang telah dijalani dan dibuktikan selama ini. I still have my trust in Tom, dan doa serta dukungan kami tidak akan putus," ungkap Anies


Terakhir, Anies menegaskan harapannya agar negara ini membuktikan bahwa prinsip yang tertulis dalam Penjelasan UUD 1945 masih relevan, yaitu bahwa Indonesia adalah negara berdasarkan hukum (Rechtsstaat), bukan sekadar berdasarkan kekuasaan (Machtstaat).


"Kami ingin negeri ini membuktikan bahwa yang tertulis di Penjelasan UUD 1945 masih valid yaitu, Negara Indonesia adalah negara berdasarkan hukum (Rechtsstaat), bukan negara berdasarkan kekuasaan belaka (Machtstaat)," jelas Anies. 



Pernyataan Anies pun disambut ramai masyarakat.  Beragam tanggapan dituliskan dalam kolom komentar postingannya. 


Sumber: Tribun

Penulis blog